Pencarian diri

Manusia yang membatasi dirinya dengan nafsu kesenangannya (untuk masuknya kebenaran murni dari Tuhan ) diberi karunia luar biasa berupa hati yang memiliki kemampuan penglihatan, pendengaran, dan rasa  supaya bisa dipergunakan unt dapat mencari sumber2 pelajaran Kebenaran yg datang dari Penciptanya, dengan merendahkan dan mentaati hukum2Nya.

(QS 16:78)
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan rasa, agar kamu bersyukur

(QS 46:26)
Dan sesungguhnya Kami telah meneguhkan kedudukan mereka dalam hal-hal yang Kami belum pernah meneguhkan kedudukanmu dalam hal itu dan Kami telah memberikan kepada mereka pendengaran, penglihatan dan rasa; tetapi pendengaran, penglihatan dan rasa mereka itu tidak berguna sedikit juapun bagi mereka, karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan mereka telah diliputi oleh siksa yang dahulu selalu mereka memperolok-olokkannya.

(QS 10:31)
Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allah". Maka katakanlah "Mangapa kamu tidak bertakwa (kepada-Nya)?"

Sehingga manusia bisa  belajar mendapat pengetahuan, berusaha mendapatkan rezeki, dan meyakini tentang   Kebenaran dariNya unt  dipatuhi, agar manusia  dalam masa sisa hidupnya  yang sudah ditentukan waktunya olehNya...dapat menggunakan waktunya dengan benar, selalu mengingat dan memohon pertolonganNya, agar manusia   diselamatkan kehidupan dunianya dan kelak ketika kembali kepadaNya dihari akhir  ditempatkan di tempat yang paling mulia (surga)  yang kekal, bukan ditempatkan dineraka jahanam yang kekal.

QS 39:41
Sesungguhnya Kami menurunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk manusia dengan membawa kebenaran; siapa yang mendapat petunjuk maka (petunjuk itu) untuk dirinya sendiri,  dan siapa yang sesat maka sesungguhnya dia semata-mata sesat buat dirinya sendiri , dan kamu sekali-kali bukanlah orang yang bertanggung jawab terhadap mereka.

QS 14:52
(Al Quran) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia , dan supaya mereka diberi peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka mengetahui  bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran .


Semua yang kita lakukan  dalam masa hidup yang sementara ini,  akan diminta pertanggungjawabannya.

(QS 17:36)
Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya

Dahulu ketika kita belum lahir, dan juga kepada semua manusia yg belum lahir, Allah telah mengambil kesaksian terhadap jiwa setiap manusia, Dia memperkenalkan bahwa hanya Dia Allah adalah Tuhannya, dan jiwa kita mengakui/membenarkannya. Hal ini dimaksudkan agar manusia ketika hidup didunia selalu mengingat Allah tidak lengah dengan berbagai godaan setan, dan mengikuti hanya kpd  petunjukNya  sebuah kitab yg dijamin olehNya tidak berubah sepanjang jaman, berisi hal2 terperinci dan sempurna, tidak perlu diragukan, yaitu kitab AlQuran ,  dituangkan dalam bentuk aslinya dalam bahasa Arab dan telah diterjemahkan dalam  berbagai bahasa, agar mudah dipelajari.

(QS 7:172)
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap diri  mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul, kami menjadi saksi". agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lengah terhadap ini",

Kesaksian tersebut menjadi pilar keyakinan yg pertama dari setiap manusia yg hendak mencari dirinya , setelah lahir mereka bersaksi kembali bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, yang berarti tidak ada sekutu2 bagi Allah, hanya itu kesaksian diri  yang diajarkan Allah melalui kitab petunjukNya, tidak ada kesaksian lainnya yang menyekutukanNya

Mensekutukan  Allah dalam pengertian AlQuran bukan hanya  berarti menyembah  Tuhan2  yang lain/berhala2, tetapi kecintaan yang berlebihan kepada manusia, mengidolakan manusia berlebihan, mematuhi kemauan manusia lebih dari mematuhi Allah, menegrjakan amal2 ibadah dari kata2 manusia dan meninggalkan kata2 Tuhannya,  adalah yang dimaksud mensekutukan Allah. 

(QS 2:165-167)
Dan diantara manusia ada orang-orang yang mengabdi tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa, bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya .
(Yaitu) ketika orang-orang yang diikuti itu berlepas diri dari orang-orang yang mengikutinya, dan mereka melihat siksa; dan (ketika) segala hubungan antara mereka terputus sama sekali.
Dan berkatalah orang-orang yang mengikuti: "Seandainya kami dapat kembali (ke dunia), pasti kami akan berlepas diri dari mereka, sebagaimana mereka berlepas diri dari kami." Demikianlah Allah memperlihatkan kepada mereka amal perbuatannya menjadi sesalan bagi mereka; dan sekali-kali mereka tidak akan keluar dari api neraka


Allah mengingatkan hal tersebut dg perumpamaan kecintaan yang berlebihan kepada anak dapat mensekutukanNya, sepertihalnya orang2 yang menyembah menyebut2  berhala.

(QS 7:189-190)
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari padanya Dia menciptakan pasangannya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, pasangannya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan. Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur".
Tatkala Allah memberi kepada keduanya seorang anak yang sempurna, maka keduanya  menjadikan sekutu bagi Allah terhadap anak yang telah dianugerahkan-Nya kepada keduanya itu. Maka Maha Tinggi Allah dari apa yang mereka persekutukan.


Misal manusia mengatakan jika melakukan amalan A mendapat pahala 100. Padahal urusan pahala adalah haknya Allah yang menentukan, sedangkan Allah hanya menyampaikan ketentuannya melalui AlQuran dan ternyata amalan dan pahala yg disebutkan tersebut tidak ada dalam AlQuran. Sedangkan Allah menyebutkan bahwa nabi Muhammad tidak boleh dan diancam, menyampaikan kata2 Allah di  AlQuran diluar dari perkataanNya. Sehingga jika manusia  mengikuti manusia yang menyebutkan amalan tadi sama halnya mengikuti kemauan manusia yang menyatakan tentang amalan tsb  melampaui ketentuan Allah. Hal ini  berarti manusia tersebut mengikuti manusia yang bisa menentukan amalan dan pahala, yang berarti  menyekutukan Allah.

(QS 69:44-46)
Seandainya dia  mengadakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
niscaya benar-benar Kami pegang dia pada tangan kanannya
Kemudian benar-benar Kami potong urat tali jantungnya

Lihat, dengar, dan pahami dengan hati, (video dibawah) kisah perjalanan terbentuknya alam semesta, perjalanan manusia, hingga diturunkannya AlQuran sbg petunjuk kebenaran keselamatan bagi semua umat hingga akhir jaman.


(QS 1:1)
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.


(QS 39:18)
yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal.


bagian ke 1


bagian ke 2