15 Des 2011

Surat An-Noor, Perintah Wajib Hentikan Penyiaran Berita Dusta seolah Perkataan Nabi

Sebelum ayat2 menjelaskan tentang surat An-Noor, AlQuran akan menjelaskan  tentang AlQuran itu sendiri, dan menjelaskan hal yang melatarbelakangi surat An-Noor.  

AlQuran menjelasakan AlQuran  

Wahyu dari Allah, untuk seluruh umat manusia, kitab penerangan, pelajaran, peringatan, peraturan, dijelaskan terperinci, sempurna, tdk diragukan, tidak bengkok, membawa kebenaran,  tdk ada yg merubah, keputusan terbaik, yang hak dari Tuhan, rahmat yang besar, yang diberkati, induk Kitab, tinggi hikmah, jalan yang lurus, hadis paling baik, dosa besar bagi yang mengingkari dan  petunjuk bagi orang bertakwa. (11:1, 6:114-115, 34:28, 16:44, 24:46, 14:52, 3:138, 13:37, 18:1, 18:27, 6:57, 16:9, 39:2,  22:54, 43:4, 29:51, 39:23, 4:87, 45:6, 6:155, 20:100)

Allah Menurunkan AlQuran berupa wahyu  dalam bentuk lembar kertas yang diberikan oleh seorang malaikat menyerupai manusia   (6:7-9, 26:191-194).  Disampaikan seorang nabi, Allah dengan suatu   perjanjian , dalam perjanjian antara Allah dengan nabi,   terdapat butir2  perjanjian :

  1. Allah  memberikan KITAB (ketetapan) dan HIKMAH (pengetahuan) kepada nabi
  2. Akan datang utusan (rasul) kepada nabi yang akan membenarkan apa yang  ada pada nabi
  3. Nabi harus sungguh-sungguh beriman kepada rasul tersebut dan menolongnya
  4. Nabi mengakui dan menerima perjanjian dengan saksi Allah dan Nabi

3:81. Dan (ingatlah), ketika Allah mengambil PERJANJIAN dari PARA NABI: "Sungguh, APA SAJA YANG AKU BERIKAN KEPADAMU BERUPA KITAB  dan HIKMAH KEMUDIAN  DATANG KEPADAMU SEORANG RASUL YANG MEMBENARKAN APA YANG ADA PADAMU, NISCAYA KAMU AKAN SUNGGUH-SUNGGUH BERIMAN KEPADANYA DAN MENOLONGNYA"  Allah berfirman: "APAKAH KAMU MENGAKUI dan MENERIMA PERJANJIAN-KU TERHADAP YANG DEMIKIAN ITU?" Mereka menjawab: "KAMI MENGAKUI". Allah berfirman: "KALAU BEGITU SAKSIKANLAH dan AKU MENJADI SAKSI  BERSAMA KAMU".

KITAB dan HIKMAH dimaksud ayat 3:81 adalah AlQuran itu sendiri , dan yang dimaksud al-hikmah bukanlah  as-sunnah nabi/kitab2 hadis nabi. Tetapi  kitab dan hikmah adalah AlQuran itu sendiri.

AlQuran  yang  tinggi hikmah (tinggi pengetahuan)  43:4, 
AlQuran itulah Hikmah (pengetahuan) yang sempurna (54:5),
AlQuran itulah yang penuh hikmah (3:58)

43:4. dan Sesungguhnya Al Quran itu dalam INDUK KITAB (induk ketetapan)  di sisi Kami adalah benar-benar TINGGI HIKMAH (tinggi pengetahuan).

54:5 Itulah suatu HIKMAH YANG  SEMPURNA (AlQuran) maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi pendusta).

3:58. Demikianlah, Kami membacakannya kepada kamu sebagian dari bukti-bukti  dan  Al Quran yang PENUH HIKMAH.

Manusia telah menafsirkan  al-hikmah dengan as-sunnah, hadis nabi,  kitab2 hadis yang disusun dari kisah perawi-perawi, yang menceritakan perilaku dan perkataan  nabi. Sementara sesuai ayat2 tersebut diatas al-hikmah adalah AlQuran itu sendiri,  yaitu AlQuran adalah  hikmah yang sempurna, tinggi hikmah, penuh hikmah.

KITAB dalam beberapa ayat memberikan pengertian berarti  ketetapan/hukum.

Ayat dibawah  menjelaskan pengertian “kitab”  memiliki pengertian “ketetapan”, dan  jika ketetapan/hukum   tersebut dilaksanakan akan memberikan berkah, atau ketetapan/hukum yang dapat mengadili perselisihan,   hukum/ketetapan tidak untuk diingkari .

21:50 Dan Al-Qur'an ini adalah suatu KITAB (ketetapan) yang mempunyai BERKAH yang telah Kami turunkan. Maka mengapakah kamu MENGINGKARINYA?

Ahli kitab, memiliki pengertian orang yang membuat ketetapan/hukum. Ahli kitab diperingatkan  untuk kembali kepada kalimat yang tidak ada perselisihan antara rasul dan ahli kitab (kembali pada ayat2 AlQuran), jika  mereka menggunakan kalimat2 selain ayat2 Allah, maka ahli kitab telah mempersekutukan ketetapan Allah.

[3:64] Katakanlah: "Hai Ahli KITAB, MARILAH (kembali)  KEPADA SUATU KALIMAT  (ayat-ayat AlQuran) yang TIDAK ADA PERSELISIHAN ANTARA KAMI DAN KAMU, bahwa TIDAK KITA SEMBAH KECUALI ALLAH   dan TIDAK KITA PERSEKUTUKAN DIA  dengan SESUATUPUN  dan TIDAK  (pula) SEBAGIAN KITA MENJADIKAN SEBAGIAN YANG LAIN SEBAGAI TUHAN SELAIN ALLAH ". Jika mereka BERPALING  maka katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang BERSERAH DIRI  (kepada Allah)".

HIKMAH dalam beberapa ayat memiliki pengertian berarti pengetahuan, kisah2 para rasul dan nabi dan para umat yang menentang  ajaran Allah  sebelumnya dan menerangkan  adanya ancaman2 bagi yang tidak mengikuti ayat2 kitab terdahulu.   

54:4 Dan sungguh telah datang (AlQuran) kepada mereka beberapa KISAH  yang di dalamnya terdapat ancaman (terhadap kekafiran)

54:5 Itulah suatu HIKMAH YANG  SEMPURNA (AlQuran) maka peringatan-peringatan itu tidak berguna (bagi pendusta).

44:3 Sesungguhnya Kami menurunkannya (AlQuran) pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah (Allah) yang memberi PERINGATAN.

44:4 Pada malam itu DIJELASKAN  SEGALA URUSAN  yang penuh HIKMAH (pengetahuan),

Dengan kitab  yang diturunkan melalui para nabi , Allah memberi peringatan dengan kitab yang benar, untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan, yang berselisih tentang kitab dan yang berselisih adalah mereka yang didatangkan kitab dengan keterangan2 yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri, Allah memberi petunjuk melalui AlQuran sebagai jalan yang lurus.  Allah tidak pernah perintahkan nabi mengajarkan dengan perkataannya sendiri diluar AlQuran

2:213. manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), Maka ALLAH MENGUTUS PARA NABI, SEBAGAI PEMBERI PERINGATAN, dan ALLAH MENURUNKAN BERSAMA MEREKA KITAB YANG BENAR, UNTUK MEMBERI KEPUTUSAN DIANTARA MANUSIA TENTANG PERKARA YANG MEREKA PERSELISIHKAN. TIDAKLAH BERSELISIH TENTANG KITAB ITU MELAINKAN ORANG YANG TELAH DIDATANGKAN KEPADA MEREKA KITAB, Yaitu SETELAH DATANG KEPADA MEREKA KETERANGAN-KETERANGAN YANG NYATA, KARENA DENGKI ANTARA MEREKA SENDIRI. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan ALLAH SELALU MEMBERI PETUNJUK ORANG YANG DIKEHENDAKINYA KEPADA JALAN YANG LURUS (AlQuran).

Nabi Muhammad sebelum menjadi nabi, bukan orang beriman dan tidak mengetahui al-kitab, dengan AlQuran itu cahaya bagi nabi dan cahaya bagi  umat yang Allah kehendaki untuk mendapat petunjuk, dengan AlQuran itu nabi memberi petunjuk jalan yang lurus.

42:52. dan Demikianlah KAMI WAHYUKAN KEPADAMU WAHYU (Al Quran) DENGAN PERINTAH KAMI. SEBELUMNYA KAMU TIDAKLAH MENGETAHUI APAKAH ALKITAB ITU, dan TIDAK PULA MENGETAHUI APAKAH IMAN ITU, tetapi KAMI MENJADIKAN ALQURAN ITU CAHAYA, yang KAMI TUNJUKI DENGAN DIA (ALQURAN) SIAPA YANG KAMI KEHENDAKI DIANTARA HAMBA-HAMBA KAMI dan Sesungguhnya KAMU BENAR-BENAR MEMBERI PETUNJUK JALAN YANG LURUS (dengan AlQuran itu)

AlQuran diturunkan kepada nabi Muhammad, dengan membawa kebenaran, membenarkan kitab-kitab sebelumnya, batu ujian bagi kitab2 lainnya, perintah kepada rasul untuk memutuskan perkara  berdasarkan apa yang Allah turunkan (AlQuran), nabi dilarang mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepada nabi (AlQuran). AlQuran sebagai aturan dan jalan yang terang. Allah memberikan AlQuran sebagai ujian, maka berlombalah berbuat kebajikan sesuai AlQuran, semua akan kembali kepada Allah yang menurunkan petunjuk, aturan yang terang AlQuran

5:48. dan KAMI TELAH TURUNKAN KEPADAMU ALQURAN dengan MEMBAWA KEBENARAN, MEMBENARKAN APA YANG SEBELUMNYA, Yaitu KITAB-KITAB (yang diturunkan sebelumnya) dan BATU UJIAN  terhadap KITAB-KITAB YANG LAIN ITU; Maka PUTUSKANLAH PERKARA MEREKA MENURUT APA YANG ALLAH TURUNKAN  dan JANGANLAH KAMU MENGIKUTI HAWA NAFSU MEREKA DENGAN MENINGGALKAN KEBENARAN YANG TELAH DATANG KEPADAMU. untuk tiap-tiap umat diantara kamu, KAMI BERIKAN ATURAN DAN JALAN YANG TERANG. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu TERHADAP PEMBERIANNYA KEPADAMU, Maka BERLOMBA-LOMBALAH  BERBUAT KEBAJIKAN. hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu,

Yang membenarkan kitab sebelumnya, maksudnya bahwa sebelum diturunkan AlQuran, Allah juga telah menurunkan kitab2 melalui nabi2 sebelumnya, (Taurat, Injil), kitab yang benar, petunjuk dan cahaya, berisi ketetapan2 sunnah (ketetapan) Allah pada nabi2, yang pasti berlaku (33:38). Namun ahli kitab telah membengkokkan ketetapan Allah. Sehingga dengan AlQuran  juga dimaksudkan sebagai batu ujian maksudnya kitab2  dari ahli kitab itu diuji dengan kitab yang benar dan tidak berubah, agar umat beriman diberi tahu bahwa kitab yang benar dan tidak berubah adalah kitab dari Tuhan  AlQuran (18:27, 5:44-48)

AlQuran berisi ketetapan dan hikmah juga diperintahkan berlaku juga bagi nabi sebagai manusia biasa

33:1 HAI NABI, BERTAKWALAH KEPADA ALLAH dan JANGANLAH KAMU MENURUTI (keinginan) orang-orang KAFIR dan orang-orang MUNAFIK. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,

33:2 dan IKUTILAH APA YANG DIWAHYUKAN TUHAN KEPADAMU (AlQuran). Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui apa yang KAMU KERJAKAN

41:6 Katakanlah: "Bahwasanya AKU HANYALAH SEORANG MANUSIA SEPERTI KAMU, DIWAHYUKAN KEPADAKU BAHWASANNYA TUHAN KAMU ADALAH TUHAN YANG MAHA ESA, maka TETAPLAH PADA JALAN YANG LURUS (ALQURAN)  MENUJU KEPADANYA dan mohonlah ampun kepadaNya. Dan KECELAKAAN BESARLAH BAGI ORANG-ORANG YANG MEMPERSEKUTUKANNYA.

Nabi Muhammad disamping sebagai nabi yang menerima wahyu,  juga ditunjuk sebagai utusan (rasul) dan juga diminta menyampaikan  apa yang diturunkan dari Tuhan

5:67 Hai Rasul, SAMPAIKANLAH APA YANG DITURUNKAN TUHANMU  kepadamu (ALQuran). Jika tidak kamu lakukan (apa yang diperintahkan itu) berarti kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Dan Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sungguh Allah TIDAK MEMBERI PETUNJUK kepada orang-orang KAFIR.

6:106 IKUTILAH APA YANG TELAH DIWAHYUKAN KEPADAMU DARI TUHANMU; tidak ada Tuhan selain dia; dan berpalinglah dari orang-orang musyrik.

7:3 IKUTILAH APA YANG DITURUNKAN KEPADAMU DARI TUHANMU dan JANGANLAH KAMU MENGIKUTI PEMIMPIN-PEMIMPIN SELAINNYA. AMAT SEDIKIT KAMU MENGAMBIL PELAJARAN (dari AlQuran).


Rasul membacakan ayat2 Allah supaya umat mendapatkan penerangan (cahaya) dari pelajarannya, dengan memahami dan mengamalkan bacaan itu Tuhan memberikan perlindungan, AlQuran dibacakan   bukan dibaca tanpa makna dan hanya dihafal dan dilantun2kan/disyairkan  (dilagukan), bersyair dengan AlQuran adalah tidak layak, kebanyakan umat membaca AlQuran dengan syair dan tidak sedikit yang hanya untuk dihafal dan dilombakan bacaan syairnya. AlQuran adalah penerangan, pelajaran dan petunjuk.

18:27 dan BACAKANLAH APA YANG DIWAHYUKAN KEPADAMU, YAITU KITAB TUHANMU (Al Quran). TIDAK ADA  (seorangpun) YANG DAPAT MEROBAH KALIMAT-KALIMATNYA. dan KAMU TIDAK AKAN DAPAT MENEMUKAN TEMPAT BERLINDUNG SELAIN DARIPADANYA

36:69 dan KAMI TIDAK MENGAJARKAN SYAIR KEPADANYA (Muhammad) dan BERSYAIR ITU TIDAKLAH LAYAK BAGINYA. ALQURAN ITU TIDAK LAIN HANYALAH PELAJARAN DAN KITAB YANG MEMBERI PENERANGAN.

3:138. (Al Quran) INI ADALAH PENERANGAN BAGI SELURUH MANUSIA, dan PETUNJUK SERTA PELAJARAN BAGI ORANG-ORANG YANG BERTAKWA.

Sebagai kitab pelajaran yang menerangkan, manusia tidak akan memahami pelajarannya, jika hanya dibaca dan dihafalkan

Rasul mengatakan bahwa rasul sungguh hanya mengikuti apa yang diwahyukan dari Tuhan yaitu AlQuran, dan rasul mengatakan bahwa AlQuran adalah bukti-bukti yang nyata dari Tuhan, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang beriman.   

7:203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al-Qur'an kepada mereka, mereka berkata: "Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?" Katakanlah: "SESUNGGUHNYA AKU HANYA MENGIKUTI APA YANG DIWAHYUKAN DARI TUHANKU (AlQuran) KEPADAKU. Al-Qur'an INI ADALAH BUKTI-BUKTI YANG NYATA DARI TUHANMU, PETUNJUK DAN RAHMAT BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN”

Kewajiban Rasul tidak lain hanyalah menyampaikan  apa yg diwahyukan, umat diperintahkan taatlah kepada Allah dan taat kepada Rasul, memberI pengertian taatlah  kepada petunjuk2Nya  AlQuran, karena Allah menurunkan AlQuran sebagai petunjuk, dan rasul berkewajiban hanyalah  menyampaikan AlQuran, mentaati rasul berarti mentaati Allah, dan berarti mentaati petunjuk AlQuran.

5:92  Dan ta'atlah kamu kepada Allah dan ta'atlah kamu kepada Rasul-(Nya) dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka KETAHUILAH  bahwa SESUNGGUHNYA KEWAJIBAN  RASUL KAMI, HANYALAH  MENYAMPAIKAN  (AlQuran) DENGAN TERANG

Rasul Muhammad bukanlah rasul yang pertama diantara rasul-rasul, dan rasul  tidak mengetahui apa yang akan diperbuat terhadap rasul dan juga terhadap umatnya, rasul tidak lain hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya, dan rasul tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan apa yang diwahyukan.

46:9. Katakanlah: "Aku bukanlah rasul yang pertama di antara rasul-rasul dan AKU TIDAK MENGETAHUI APA YANG AKAN DIPERBUAT TERHADAPKU DAN TIDAK  (pula) TERHADAPMU. AKU TIDAK LAIN HANYALAH MENGIKUTI APA YANG DIWAHYUKAN KEPADAKU dan AKU TIDAK LAIN HANYALAH SEORANG PEMBERI PERINGATAN YANG MENJELASKAN”

Nabi tidak mengatakan bahwa perbendaharaan Allah  ada  pada nabi (menghilangkan/mendatangkan pahala, mendatangkan/menghilangkan dosa, menentukan siapa yg mendapat  Azab, menentukan ampunan dosa, menghitung pahala, perbendaharaan Allah lainnya) , dan  nabi tidak mengetahui yang ghaib, dan tidak pula mengatakan bahwa nabi seorang malaikat, nabi hanya mengikuti yang diwahyukan kepada nabi, jangan seperti orang buta yang tidak dapat melihat /tidak mengetahui, agar kita menggunakan pikiran. Apakah dengan demikian nabi dapat mengatakan diluar AlQuran ?

6:50. Katakanlah: AKU TIDAK MENGATAKAN KEPADAMU, BAHWA PERBENDAHARAAN ALLAH ADA PADAKU, dan TIDAK  (pula) AKU MENGETAHUI YANG GHAIB DAN TIDAK  (pula) AKU MENGATAKAN KEPADAMU BAHWA AKU SEORANG MALAIKAT. AKU TIDAK MENGIKUTI KECUALI APA YANG DIWAHYUKAN  KEPADAKU. Katakanlah: "APAKAH SAMA ORANG YANG BUTA DENGAN YANG MELIHAT?" Maka APAKAH KAMU TIDAK MEMIKIRKAN?"

Nabi memberi peringatan kepada umat dengan wahyu dan janganlah tuli tidak mau mendengarkannya, lebih mendengar kitab yang lain, yang dibuat oleh manusia berupa  berita yang disampaikan dari mulut ke mulut   

21:45. Katakanlah: "SESUNGGUHNYA AKU HANYA MEMBERI PERINGATAN KEPADA KAMU SEKALIAN DENGAN WAHYU DAN TIADALAH ORANG-ORANG YANG TULI MENDENGAR SERUAN, APABILA MEREKA DIBERI PERINGATAN”.

Atas perjanjian kenabian bahwa  nabi Muhammad menerima wahyu berupa kitab dan hikmah  dan selaku utusan (rasul)  Allah, nabi Muhammad  mengajarkan umat yang masuk Islam dengan persaksian/perjanjian/bersyahadat,   dengan kalimat2 pernyataan  syahadat  sbb:

1.      Syahadat/persaksian/pengakuan/perjanjian disaksikan oleh Allah sebagai saksi yang kuat
2.      AlQuran sebagai peringatan, (AlQuran berisi ketetapan,  ikatan perjanjian  manusia dg Tuhan)
3.      Pengakuan  Tidak ada Tuhan lain disamping Allah, Tuhan Yang Maha Esa, tidak mempersekutukan  Allah

[6:19]  Katakanlah (Muhammad): "SIAPAKAH YANG LEBIH KUAT SYAHADATNYA (KESAKSIANNYA) ?" KATAKANLAH: "ALLAH MENJADI SAKSI ANTARA AKU  (Muhammad) dan KAMU  (umat yg bersyahadat). Dan ALQURAN INI  DIWAHYUKAN KEPADAKU SUPAYA AKU MEMBERI PERINGATAN DENGANNYA KEPADAMU  dan KEPADA ORANG-ORANG YANG TELAH SAMPAI (kepadanya AlQuran). APAKAH SESUNGGUHNYA KAMU MENGAKUI BAHWA ADA TUHAN-TUHAN LAIN DISAMPING ALLAH ?" Katakanlah: "AKU TIDAK MENGAKUI. "Katakanlah: "Sesungguhnya DIA ADALAH TUHAN YANG MAHA ESA dan sesungguhnya AKU BERLEPAS DIRI DARI APA YANG KAMU PERSEKUTUKAN "

Sebagai umat muslim yang diperintahkan mengikuti Allah dan mengikuti rasul, maka seharusnya kita mentaati mengikuti sebagaimana rasul mengIslamkan/mensyahadatkan  umatnya dengan sebenarnya, sebagaimana ditetapkan dalam hadis (perkataan) Allah tsb, bahwa dengan perjanjian sebagai seorang muslim tersebut kita mengakui bahwa ikatan   perjanjian Islam antara manusia dengan Tuhannya  adalah AlQuran, untuk diimani,  ditaati dengan benar dan tidak disekutukan ketetapan2Nya.

Allah Maha Mengetahui, Maha Memiliki, Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Melindungi, Maha Menetapkan Keputusan, Dia tidak mengambil seorangpun menjadi sekutuNya dalam menetapkan keputusanNya. Memberikan pengertian bahwa tidak ada seorangpun walaupun itu nabi membuat ketetapan diluar AlQuran atau sebagai kitab ke 2 membuat ketetapan2 berkaitan dengan pengaturan dosa dan pahala. Hal tersebut berarti mempersekutukan ketetapanNya.

18:26. Katakanlah: "Allah lebih mengetahui berapa lamanya mereka tinggal (di  bumi); kepunyaan-Nya-lah semua yang tersembunyi di langit dan di bumi. Alangkah terang penglihatan-Nya dan alangkah tajam pendengaran-Nya; tak ada seorang pelindungpun bagi mereka selain dari pada-Nya; dan DIA TIDAK MENGAMBIL SEORANGPUN MENJADI SEKUTUNYA DALAM MENETAPKAN KEPUTUSAN".

Inilah Jalan Tuhanmu,  AlQuran jalan yang lurus, Allah menjelaskan melalui ayat-ayat kepada orang-orang yang mengambil pelajaran
6:126  Dan INILAH JALAN TUHANMU; (jalan) YANG LURUS. SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENJELASKAN AYAT-AYAT  (Kami) kepada ORANG-ORANG YANG MENGAMBIL PELAJARAN.
Yang dikatakan nabi adalah yang diperintahkan Allah sebagai jalan Allah. Maka Allah perintahkan ikutilah apa yang diperintahkan dari rasul kepada orang2 yang telah sampai AlQuran sebagai jalan yang telah diikuti rasul. Bahwa AlQuran adalah jalan Allah, jalan yang lurus, jalan yang tidak ada cabang yang mencerai beraikan umat dari jalanNya.

6:153 dan sungguh INILAH JALAN-KU YANG LURUS, maka IKUTILAH !, JANGAN KAMU IKUTI JALAN-JALAN (yang lain), YANG AKAN MENCERAI-BERAIKAN KAMU dari JALANNYA. DEMIKIANLAH DIA MEMERINTAHKAN KEPADAMU AGAR KAMU BERTAKWA
Apabila dibacakan ayat dg jelas, mereka mengharapkan kitab selain AlQuran atau diganti dengan perkataan nabi , dan nabi mengatakan tidak pantas menggantinya dengan perkataannya sendiri, nabi hanya mengikuti apa yang diwahyukan (AlQuran). Nabi takut dg azab, krn menggantinya atas kemauan sendiri  tersebut akan mendurhakai Tuhannya. Apakah sekarang  dijumpai jika ayat saja yang dibacakan, mereka meminta kitab ke 2 yang berasal dari perkataan nabi ?, nabi sendiri telah menyatakan tidaklah pantas menggantinya dengan kemauannya sendiri, nabi hanya mengikuti yang diwahyukan yaitu AlQuran.

10:15 Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami dengan jelas, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami berkata: 'DATANGKANLAH KITAB SELAIN Al Quran INI ATAU GANTILAH DIA ". Katakanlah (Muhammad): 'TIDAKLAH PANTAS BAGIKU MENGGANTINYA ATAS KEMAUANKU SENDIRI. AKU HANYA MENGIKUTI APA YANG DIWAHYUKAN KEPADAKU. AKU BENAR-BENAR TAKUT AKAN AZAB HARI YANG BESAR (kiamat) JIKA MENDURHAKAI TUHANKU" kepada siksa hari yang besar (kiamat)'
AlQuran, CAHAYA yang TERANG BENDERANG menunjuki apa itu IMAN, menerangi jalan yang LURUS, jalan KESELAMATAN, CAHAYA yang MENERANGINYA seperti dalam KEGELAPAN ditengah lautan dalam.

42:52 Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) WAHYU DENGAN PERINTAH KAMI (AlQuran). Sebelumnya kamu (Muhammad) TIDAKLAH MENGETAHUI apakah Al Kitab (Al Quran) dan TIDAK PULA MENGETAHUI APAKAH IMAN ITU, tetapi KAMI MENJADIKAN ALQUR'AN itu CAHAYA, yang KAMI TUNJUKI DENGAN DIA (AlQuran) siapa YANG KAMI KEHENDAKI DIANTARA HAMBA-HAMBA KAMI. Dan SESUNGGUHNYA KAMU BENAR-BENAR MEMBERI PETUNJUK KEPADA JALAN YANG LURUS (AlQuran).

5:16 Dengan KITAB ITULAH Allah MENUNJUKI ORANG-ORANG YANG MENGIKUTI KERIDHAAN-NYA KE JALAN KESELAMATAN, dan (dengan kitab itu pula) Allah MENGELUARKAN orang-orang itu DARI GELAP GULITA kepada CAHAYA yang TERANG BENDERANG dengan seizin-Nya, dan MENUNJUKI mereka ke JALAN YANG LURUS.

6:122 Dan apakah orang yang sudah mati kemudian dia Kami hidupkan dan Kami berikan kepadanya cahaya yang terang, yang DENGAN CAHAYA ITU DIA DAPAT BERJALAN DITENGAH-TENGAH MASYARAKAT MANUSIA, serupa dengan orang yang keadaannya berada DALAM GELAP GULITA YANG SEKALI-KALI TIDAK DAPAT KELUAR DARI PADANYA? Demikianlah Kami jadikan orang yang kafir itu memandang baik apa yang telah mereka kerjakan.

24:40 Atau SEPERTI GELAP GULITA DILAUTAN YANG DALAM, YANG DILIPUTI OLEH OMBAK, YANG DIATASNYA OMBAK  (pula), DIATASNYA lagi) AWAN ; GELAP GULITA YANG TINDIH BERTINDIH, APABILA DIA MENGELUARKAN TANGANNYA TIADALAH DIA DAPAT MELIHATNYA, (dan) BARANGSIAPA yang tiada diberi CAHAYA (ALQURAN) oleh Allah TIADALAH dia mempunyai CAHAYA SEDIKITPUN
Kebanyakan ahli kitab orang fasik (fasik=ingkar ayat, 2:99),  memandang salah kepada umat yang hanya beriman mengikuti apa yang diturunkan (AlQuran) dan yg diturunkan sebelumnya (Taurat, Injil). Mereka menganggap benar jika beriman tdk hanya dengan yg diturunkan, tetapi dengan kitab2 yang lain.

5:59 Katakanlah: 'Wahai Ahli Kitab!, APAKAH KAMU MEMANDANG KAMI SALAH, HANYA LANTARAN KAMI BERIMAN KEPADA ALLAH, KEPADA APA YANG DITURUNKAN KEPADA KAMI dan KEPADA APA YANG DITURUNKAN SEBELUMNYA ?, sungguh KEBANYAKAN di antara kamu (ahli kitab) benar-benar orang-orang yang FASIK"

Jika dikatakan ikutilah apa yang diturunkan Allah (AlQuran), mereka yang berbuat jahat dan keji menjawab atas suruhan syaitan , “tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari nenek moyang kami, walaupun nenek moyang mereka tidak mengetahui sesuatu apapun dan tidak mendapat petunjuk.  
2:169. Sesungguhnya SYAITAN  ITU HANYA MENYURUH KAMU BERBUAT JAHAT DAN KEJI , dan MENGATAKAN TERHADAP ALLAH APA YANG TIDAK KAMU KETAHUI
2:170. Dan apabila dikatakan kepada mereka: "IKUTILAH APA YANG TELAH DITURUNKAN ALLAH " mereka menjawab: " TETAPI KAMI HANYA MENGIKUTI APA YANG TELAH KAMI DAPATI DARI NENEK MOYANG KAMI ". "walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?".
Sebagian besar umat muslim  mengikuti apa yang telah diajarkan nenek moyang berupa kitab yang mereka tulis sendiri dari kisah perawi2 yang mengkisahkan dari mulut ke mulut sebagai kisah perkataan nabi, diluar ketetapan AlQuran. Mode pengkisahan mereka adalah dari mulut ke mulut, bersumber dari seseorang (1 saksi) yang bertemu nabi/sahabat nabi, kemudian dia menceritakan kepada seseorang lagi, dan seseorang yg mendapat cerita tersebut menceritakan lagi dst, hingga menceritakan kepada penulis kitab hadis. Ceritanya tidak mengutip ayat mana yang sedang dijelaskan, tapi seperti cerita sendiri, dan menyebutnya sebagai perkataan nabi.  
Contoh pengkisahan hadis:
Shahih Muslim 3209: Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Malik bin Abdul Wahid Al Misma'i telah menceritakan kepada kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- telah menceritakan kepadaku ayahku dari Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Qilabah bahwa Abu Al Muhallab telah menceritakan kepadanya dari 'Imran bin Hushain, bahwa seorang wanita dari Juhainah datang menghadap kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, padahal dia sedang hamil akibat melakukan zina. Wanita itu berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah melanggar hukum, oleh karena itu tegakkanlah hukuman itu atasku." Lalu Nabi Allah memanggil wali perempuan itu dan bersabda kepadanya: "Rawatlah wanita ini sebaik-baiknya, apabila dia telah melahirkan, bawalah dia ke hadapanku." Lalu walinya melakukan pesan tersebut. setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merajam wanita tersebut, maka pakaian wanita tersebut dirapikan (agar auratnya tidak terbuka saat dirajam). Kemudian beliau perintahkan agar ia dirajam. Setelah dirajam, beliau menshalatkan jenazahnya, namun hal itu menjadkan Umar bertanya kepada beliau, "Wahai Nabi Allah, perlukah dia dishalatkan? Bukankah dia telah berzina?" beliau menjawab: "Sungguh, dia telah bertaubat kalau sekiranya taubatnya dibagi-bagikan kepada tujuh puluh orang penduduk Madinah, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua. Adakah taubat yang lebih utama daripada menyerahkan nyawa kepada Allah Ta'ala secara ikhlas?" Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Aban Aal 'Athar telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dengan isnad seperti ini."
Hadis tersebut mengatakan seolah nabi mengajarkan  hukum rajam hingga wafat, sementara ketetapan Allah hukuman  bagi pezina adalah didera 100x (24:2), Nabi hanya mengikuti  apa yang diwahyukan yaitu  AlQuran (46:9) , sehingga jika terdapat perkataan atau perilaku nabi yang tidak sesuai dengan ketetapan AlQuran, Allah mengatakannya mereka berdusta, bahkan semua model cerita kisah perkataan nabi yang tidak menghadirkan 4 orang saksi maka berita  tersebut sesuai dengan ketetapan wajib surat AnNoor  (24:1), Allah menyebutnya  sebagai berita dari orang2 yang  dusta (24:13).
Semua hadis shahih dituliskan dalam mode pengkisahan seperti tersebut diatas, dengan pola,  1 saksi mengkisahkan cerita dari mulut ke mulut atau kisah  berantai. Dan mengatakannya sebagai perkataan nabi. Terdapat puluhan ribu kisah2 cerita dari mulut ke mulut, yang mengatakan sebagai perkataan nabi, sebagai ketetapan kitab ketetapan kedua selain AlQuran yang harus diikuti untuk mendapatkan pahala dan menghindarkan dosa, diluar ketetapan AlQuran.     
Nabi atau Rasul tidak dapat membuat ketetapan yang dapat mendatangkan pahala atau menghapuskan dosa, dengan amalan2 tertentu diluar AlQuran. Hanya Allah yang dapat mendatangkan pahala/kebaikan dan menghapuskan dosa/azab/kesulitan/kemudharatan, melalui petunjukNya AlQuran. Nabi tidak  menetapkan amalan-amalan tertentu yang dapat mendatangkan kemanfaatan/pahala atau menghilangkan kemudharatan/menghapuskan dosa diluar AlQuran. Hanya Allah yang dapat menimpakan dan menghilangkan kemudharatan dan mendatangkan kurnia/kebaikan, tidak ada yang dapat menolaknya 
10:107. Jika ALLAH MENIMPAKAN SESUATU KEMUDHARATAN KEPADAMU, MAKA TIDAK ADA YANG DAPAT MENGHILANGKANNYA KECUALI DIA. Dan jika Allah menghendaki kebaikan bagi kamu, MAKA TAK ADA YANG DAPAT MENOLAK KURNIANYA. DIA MEMBERIKAN KEBAIKAN ITU KEPADA SIAPA YANG DIKEHENDAKINYA di antara hamba-hamba-Nya dan Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

Nabi  mengatakan atas perintah Allah  tidak kuasa mendatangkan kemudharatan (dosa/azab/kesusahan) dan kemanfaatan (pahala, rezeki, kenikmatan) bagi dirinya sendiri, apalagi kepada orang lain. Pernyataan nabi ini memberi pengertian bahwa nabi  menyatakan bahwa dirinya tidak dapat berkata-kata  untuk membuat ketetapan amalan2 lain diluar AlQuran yang dapat memberikan kemanfaatan (pahala, rejeki, kenikmatan) atau menghilangkan kemudharatan (dosa, azab, kesusahan).  Misal dengan amalan tertentu seseorang akan mendapatkan pahala 1000x, atau dosanya diampuni, atau tidak mendapat azab, sedangkan pernyataan nabi tersebut tidak terdapat didalam AlQuran, wahyu yang diwahyukan kepada nabi.

10:49. Katakanlah: "AKU TIDAK BERKUASA MENDATANGKAN KEMUDHARATAN dan TIDAK (pula) KEMANFAATAN KEPADA DIRIKU, MELAINKAN APA YANG DIKEHENDAKI ALLAH". Tiap-tiap umat mempunyai ajal. Apabila telah datang ajal mereka, maka mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak (pula) mendahulukan(nya).

72:21. Katakanlah: "SESUNGGUHNYA AKU TIDAK KUASA MENDATANGKAN SESUATU KEMUDHARATAN KEPADAMU DAN TIDAK (PULA) SUATU KEMANFAATAN”

7:188. Katakanlah: "AKU TIDAK BERKUASA MENARIK KEMANFAATAN BAGI DIRIKU dan TIDAK  (pula) MENOLAK KEMUDHARATAN KECUALI YANG DIKEHENDAKI ALLAH. dan SEKIRANYA AKU MENGETAHUI YANG GHAIB, TENTULAH AKU MEMBUAT KEBAJIKAN SEBANYAK-BANYAKNYA dan AKU TIDAK AKAN DITIMPA KEMUDHARATAN. AKU TIDAK LAIN HANYALAH PEMBERI PERINGATAN, DAN PEMBAWA BERITA GEMBIRA BAGI ORANG-ORANG YANG BERIMAN


Rasul tidak mengetahui yang ghaib, selain yang diwahyukan (ALQuran)

72:26. (dia adalah Tuhan) YANG MENGETAHUI YANG GHAIB, Maka DIA TIDAK MEMPERLIHATKAN KEPADA SEORANGPUN TENTANG YANG GHAIB ITU.

AlQuran berisi ayat-ayat yang menjelaskan, tidak ada sekutu kitab lainnya yang dimaksudkan untuk menerangkan AlQuran, AlQuran melalui ayat-ayatnya sendiri menjelaskan, Allah yang menjelaskan melalui ayat2Nya, tidak diajarkan dalam Quran bahwa menjelaskan AlQuran melalui sejarah turunnya AlQuran, karena jika demikian seolah AlQuran tidak dapat dijelaskan tanpa sejarah yang disusun manusia, kitab sejarah menjadi lebih tinggi kedudukannya, karena menentukan AlQuran, sedangkan sejarah merupakan tulisan manusia yang dapat dipengaruhi nafsu, ego dan pemahaman dan pengetahuan sipenulis sejarah. Allah dalam AlQuran telah menerangkan bahwa melalui  ayat-ayat Allah menjelaskan petunjuk2Nya,  Allah yang menerangkan  melalui ayat-ayatNya. Allah memimpin siapa yang dikehendaki.

6:126. Dan inilah jalan Tuhanmu; (jalan) yang lurus. SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENJELASKAN AYAT-AYAT (Kami) KEPADA ORANG-ORANG YANG MENGAMBIL PELAJARAN

24:46. Sesungguhnya KAMI TELAH MENURUNKAN AYAT-AYAT YANG MENJELASKAN. Dan ALLAH MEMIMPIN  SIAPA YANG DIKEHENDAKINYA KEPADA JALAN YANG LURUS.

7:174. Dan DEMIKIANLAH KAMI MENJELASKAN AYAT-AYAT ITU, AGAR MEREKA KEMBALI  (kepada kebenaran ayat2 tsb).

Allah menjelaskan masalah besar umat manusia yang jika tanpa karunia dan rahmatNya, semua umat menerima azab yang besar (24:14), karena mengikuti petunjuk dari kisah2 bohong seolah perkataan dari nabi  dari Tuhan. Masalah besar ini dalam Quran bukan dikisahkan karena masalah  fitnah adanya  tuduhan  zina Aisyiah istri nabi, tetapi Allah melalui ayat-ayatNya menjelaskan adanya orang-orang munafik disekitar nabi.  Mereka orang-orang Arab dan di Medinah, mereka keterlaluan kemunafikannya, yang membuat kisah2 bohong.

 Disekitar nabi terdapat orang arab  munafik yang keterlaluan kemunafikannya, juga di Medinah. Nabi tidak mengetahuinya, Allah mengetahuinya

9:101 Di antara ORANG-ORANG ARAB YANG DISEKELILINGMU ITU, ada ORANG-ORANG MUNAFIK; dan (juga) di antara PENDUDUK MADINAH. Mereka KETERLALUAN dalam KEMUNAFIKANNYA. KAMU (Muhammad) TIDAK MENGETAHUI MEREKA, (tetapi) KAMILAH (ALLAH) YANG MENGETAHUI MEREKA (orang munafik). Nanti mereka akan KAMI SIKSA  DUA KALI kemudian mereka akan DIKEMBALIKAN KEPADA AZAB YANG BESAR.

Mereka diazab 2x karena 2x kecelakaan besar yaitu  (1) akibat apa yang mereka tulis dengan tangan mereka sendiri, dan (2) akibat apa yang mereka kerjakan. Mereka melanggar janji, Allah mengutuknya, hati mereka keras membatu, mereka suka merubah perkataan dari tempat-tempatnya, mereka melupakan sebagian ayat2 , kamu senantiasa akan melihat kekhianatan, mereka YANG TIDAK KHIANAT HANYA SEDIKIT, maafkanlah  dan biarkan mereka. 

2:79. Maka kecelakaan YANG BESARLAH BAGI ORANG-ORANG YANG MENULIS ALKITAB DENGAN TANGAN MEREKA SENDIRI, lalu dikatakannya; "INI DARI ALLAH", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka (1) KECELAKAAN YANG BESARLAH BAGI MEREKA, AKIBAT APA YANG  DITULIS OLEH TANGAN MEREKA SENDIRI, dan (2)KECELAKAAN YANG BESARLAH BAGI MEREKA, AKIBAT APA YANG MEREKA KERJAKAN.

5:13. (Tetapi) karena MEREKA MELANGGAR JANJINYA, KAMI KUTUKI MEREKA, dan KAMI JADIKAN HATI MEREKA KERAS MEMBANTU. MEREKA SUKA MEROBAH PERKATAAN (ALLAH) DARI TEMPAT-TEMPATNYA, dan MEREKA (SENGAJA) MELUPAKAN SEBAGIAN DARI APA YANG MEREKA TELAH DIPERINGATKAN DENGANNYA, dan KAMU SENANTIASA AKAN MELIHAT KEKHIANATAN,  MEREKA YANG TIDAK KHIANAT SEDIKIT DIANTARA MEREKA, maka MAAFKANLAH MEREKA DAN BIARKAN MEREKA, SESUNGGUHNYA ALLAH MENYUKAI ORANG-ORANG YANG BERBUAT BAIK.

Mereka orang2 munafik didepan nabi mengatakan TAAT dengan yang diajarkan  nabi, jika telah pergi mereka mengatur siasat  MENGATAKAN kepada orang-orang lain menyebarkan perkataan  yang lain dari yang mereka katakan didepan nabi, nabi diperintahkan berpaling dari mereka, dan bertawakal kepada Allah, cukuplah Allah menjadi pelindung 

4:81 Dan MEREKA (orang-orang munafik) mengatakan (kewajiban kami hanyalah) "TA’AT". Tetapi APABILA MEREKA TELAH PERGI DARI SISIMU (Muhammad), SEBAHAGIAN DARI MEREKA MENGATUR SIASAT DIMALAM HARI (menyebarkan perkataan ) LAIN DARI YANG TELAH MEREKA KATAKAN TADI. ALLAH MENCATAT SIASAT YANG MEREKA ATUR DIMALAM HARI ITU, MAKA BERPALINGLAH KAMU DARI MEREKA dan TAWAKALLAH KEPADA ALLAH. CUKUPLAH ALLAH YANG MENJADI PELINDUNG.

Mereka orang munafik adalah orang pendusta, didepan nabi mengatakan kami mengakui bahwa Muhammad adalah Rasul Allah

[63:1] Apabila ORANG-ORANG MUNAFIK datang kepadamu, mereka berkata: "KAMI MENGAKUI , bahwa SESUNGGUHNYA KAMU BENAR-BENAR RASUL ALLAH". Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG MUNAFIK ITU BENAR-BENAR ORANG PENDUSTA

Nabi kagum jika mendengar perkataan mereka orang munafik, Tuhan mengingatkan WASPADALAH, mereka itulah musuh

 [63:4] Dan apabila kamu melihat mereka, tubuh-tubuh mereka menjadikan KAMU KAGUM. Dan JIKA MEREKA BERKATA, KAMU MENDENGARKAN PERKATAAN MEREKA. Mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. Mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. MEREKA ITULAH MUSUH (yang sebenarnya) maka WASPADALAH terhadap mereka; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)

Nabi hampir berpaling dari apa yang diwahyukan Allah, agar nabi membuat yang lain secara bohong terhadap Allah, mereka  hampir membuat nabi sahabat setia orang munafik

17:73 Dan sesungguhnya MEREKA HAMPIR MEMALINGKAN KAMU DARI APA YANG TELAH KAMI WAHYUKAN KEPADAMU, AGAR KAMU MEMBUAT YANG LAIN SECARA BOHONG TERHADAP KAMI; dan KALAU SUDAH BEGITU TENTULAH MEREKA MENGAMBIL KAMU JADI SAHABAT SETIA

Allah memperkuat nabi, jika tidak diperkuat Allah, niscaya nabi hampir2 condong sedikit kepada orang2 munafik

17:74 Dan KALAU KAMI TIDAK MEMPERKUATMU, NISCAYA KAMU HAMPIR-HAMPIR CONDONG SEDIKIT KEPADA MEREKA

Hadis (perkataan) dari Allah yaitu AlQuran adalah  hadis paling benar telah mengkisahkan kejadian yang disisi Allah adalah BESAR, sementara disisi manusia menganggapnya suatu yang RINGAN saja (24:15) , yaitu adanya orang-orang munafik, yang menyebarkan  BERITA BOHONG DARI MULUT KEMULUT  yang SEOLAH  diajarkan nabi (bagian dari ketetapan Tuhan) diluar dari AlQuran. Yang membuat nabi hampir-hampir condong sedikit, ikut menyebarkan berita bohong. Kejadian tersebut terjadi saat nabi masih hidup, bagaimana kejadian tersebut setelah nabi wafat ? Nabi sendiri telah hampir-hampir condong, dapat dibayangkan bagaimana mereka berbuat setelahg nabi wafat, karena perkataan lain yang disebarkan dari mulut kemulut yang seolah sebagai perkataan nabi tidak dapat lagi dikontrol oleh nabi sendiri.

Sehingga Allah menetapkan hukum wajib diberlakukannya 4 saksi bagi penyebar perkataan nabi, hal ini untuk mencegah semua umat muslim dari pembelokan ajaran karena akan begitu besarnya dampak yang akan terjadi bagi seluruh umat muslim, dimana jika tidak dihadirkan 4 saksi maka Tuhan menetapkannya sebagai berita orang yang dusta (24:13). Surat An-Noor, ayat 11 sd 26 berkaitan dengan ketetapan hukum bagi adanya penyebaran berita bohong dari mulut kemulut seperti dijelaskan melalui ayat2Nya tersebut diatas.    

Allah memberitahukan melalui ayatNya bahwa ahli kitab (pembuat kitab/ketetapan) telah MENYESATKAN KEBANYAKAN MANUSIA

5:77. Katakanlah: "HAI AHLI KITAB, JANGANLAH KAMU BERLEBIH-LEBIHAN (melampaui batas) DENGAN CARA TIDAK BENAR DALAM AGAMAMU. dan JANGANLAH KAMU MENGIKUTI HAWA NAFSU ORANG-ORANG YANG TELAH SESAT DAHULUNYA  dan MEREKA TELAH MENYESATKAN KEBANYAKAN (manusia), dan MEREKA TERSESAT DARI JALAN YANG LURUS" (AlQuran).

AlQuran benar benar wahyu, namun sebagian besar umat membaca ayat sebagai syair dengan lantunan2 yang diindah2kan seperti syair/lagu, hanya dihafal perkataan arabnya,  sehingga Allah menegaskan bahwa AlQuran bukan perkataan seorang penyair, dan sedikit sekali yang beriman kepada AlQuran sebagai wahyu berisi penerangan, pelajaran, peringatan. Kebanyakan manusia mengikuti ahli kitab. Ahli kitab mengajarkan baca  walau dg 1 ayat akan mendapat pahala. Sementara AlQuran mengajarkan imanlah dengan AlQuran, baca agar mendapat penerangan, dan amalkan petunjuk tsb sebagai amal saleh dengat taat, benar, sabar, khusyu dan amalan saleh lainnya sesuai petunjuk AlQuran, amalan2 dalam petunjuk AlQuran  itulah yang akan memberikan balasan pahala yg besar.  Membaca tanpa memahami pelajarannya dan dilantunkan seperti bersyair dengan AlQuran adalah  tidak layak.

69:40. SESUNGGUHNYA ALQURAN ITU ADALAH BENAR-BENAR WAHYU (yang diturunkan melalui ) Rasul yang mulia (Jibril),

69:41 dan ALQURAN ITU BUKANLAH PERKATAAN SEORANG PENYAIR,  SEDIKIT SEKALI KAMU BERIMAN KEPADANYA (ALQURAN)

36:69. dan KAMI TIDAK MENGAJARKAN SYAIR KEPADANYA (Muhammad) dan BERSYAIR ITU TIDAKLAH LAYAK  BAGINYA. ALQURAN ITU TIDAK LAIN HANYALAH PELAJARAN DAN KITAB YANG MEMBERI PENERANGAN

Perhatikan ampunan dan balasan Pahala yang besar disediakan pada 10 syarat orang Islam  bagi orang laki maupun perempuan 

33:35. Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang (1) MUSLIM, laki-laki dan perempuan yang (2)MUKMIN, laki-laki dan perempuan yang (3) TETAP DALAM KETAATANNYA, laki-laki dan perempuan yang (4) BENAR, laki-laki dan perempuan yang (5) SABAR, laki-laki dan perempuan yang (6) KHUSYUK, laki-laki dan perempuan yang (7) BERSEDEKAH, laki-laki dan perempuan yang (8) BERPUASA, laki-laki dan perempuan yang (9) MEMELIHARA KEHORMATANNYA (KESOPANANNYA), laki-laki dan perempuan (10) yang BERZIKIR (banyak menyebut (nama) Allah), ALLAH TELAH MENYEDIAKAN UNTUK MEREKA AMPUNAN DAN PAHALA YANG BESAR

Masing2 dari ke 10 syarat Islam akan  disediakan ampunan dan pahala yang besar, jika dipelajari dari ayat2 akan terdapat penjelasan kepada 10 syarat menjadi Islam  yang benar sesuai petunjukNya.

Kembali kepada penjelasan lebih lanjut surat AnNoor dari ayat-ayatNya yang menjelaskan

Surat An-Noor menetapkan hukum bagi penyebar berita dusta /berita bohong, terkait dengan perbuatan zina,  berita tuduhan perbuatan zina dan berita dusta lainnya termasuk dusta terhadap perkataan nabi diluar perkataan wahyu (AlQuran), yang mereka katakan sebagai bagian dari ketetapan  Tuhan yang seolah  dikatakan oleh nabi Muhammad, dan disebarkan dari mulut ke mulut.

 Surat An-Noor ini sebagai satu surat yang diwajibkan hukumnya

24:1. (ini adalah) SATU SURAT  yang Kami turunkan dan KAMI WAJIBKAN  (menjalankan hukum-hukum yang ada di dalam)nya, dan Kami turunkan di dalamnya AYAT-AYAT YANG JELAS,  agar kamu selalu mengingatinya.

Hukuman  wajib bagi  pelaku zina, tanpa terkecuali laki maupun perempuan, keduanya 100x dera, hukumannya disaksikan sekumpulan orang beriman

24:2. perempuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, Maka deralah tiap-tiap seorang dari keduanya seratus kali dera, dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allah, dan hari akhirat, dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.

Laki-laki  berzina jika mengawini perempuan maka perempuan juga dikatakan berzina atau perempuan musyrik. Demikian juga perempuan berzina jika dikawin dengan laki2 maka laki2 tersebut juga disebut berzina atau laki2 tersebut musyrik. Sehingga laki-laki maupun perempuan itu diharamkan atas laki-laki atau perempuan  mukmin.

24:3. laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas orang-orang yang mukmin.

Orang-orang yang menuduh berbuat zina kepada wanita-wanita yang baik-baik, dan mereka yg menuduh  tidak mendatangkan empat orang saksi, maka mereka yg menuduh  dihukum dera delapan puluh kali dera, dan kepada mereka yang menuduh dan  dihukum, janganlah diterima kesaksian mereka buat selama-lamanya, karena mereka telah berbohong, mereka  berdusta menuduh seseorang berbuat berzina, mereka itulah  orang-orang fasik (dalam ayat 2:99, fasik juga disebut ingkar kepada ayat2  Allah)

24:4. dan orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik (dengan tuduhan berzina) dan mereka tidak mendatangkan empat orang saksi, Maka deralah mereka (yang menuduh itu) delapan puluh kali dera, dan janganlah kamu terima kesaksian mereka buat selama-lamanya. dan mereka Itulah orang-orang yang fasik.

24:5. kecuali orang-orang yang bertaubat sesudah itu dan memperbaiki (dirinya), Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Penjelasan surat AnNoor seringkali dikaitkan dengan  adanya berita fitnah atas tuduhan  perbuatan zinah Aisyah salah satu istri nabi Muhammad. Terhadap kejadian yang menuduh seseorang berzina tanpa kehadiran 4 saksi, Allah telah membuat ketetapan hukuman dera 80x kepada yg menuduh krn telah bedusta dan selama2nya jangan diterima kesaksiannya, kecuali bertaubat dan memperbaiki diri. Jika tuduhan tidak benar maka cukup nabi memutuskan dengan dasar hukum ayat 24:4-5

Dan apabila memang istrinya telah berdusta dan berzina serta disaksikan 4 saksi, maka nabi juga akan taat menghukum istrinya dengan hukuman 100x dera. Dan jika tidak bertaubat, nabi wajib menceraikannya, karena mengawini istri yang berzina akan menjadi haram karena mereka menjadi musyrik (24:3). Atau jika tidak ada saksi , istrinya bersumpah dengan nama Allah, dan  jika istrinya orang yang benar  maka sumpah ke 4 istrinya akan membebaskannya dari fitnah, namun jika memang berzina maka sumpah ke 5 adalah laknat Allah.

24:6. dan orang-orang yang menuduh isterinya (berzina), Padahal mereka tidak ada mempunyai saksi-saksi selain diri mereka sendiri, Maka persaksian orang itu ialah empat kali bersumpah dengan nama Allah, Sesungguhnya Dia adalah Termasuk orang-orang yang benar.

24:7. dan (sumpah) yang kelima: bahwa la'nat Allah atasnya, jika Dia Termasuk orang-orang yang berdusta.

24:8. Istrinya itu dihindarkan dari hukuman oleh sumpahnya empat kali atas nama Allah Sesungguhnya suaminya itu benar-benar Termasuk orang-orang yang dusta.

24:9. dan (sumpah) yang kelima: bahwa laknat Allah atasnya jika suaminya itu Termasuk orang-orang yang benar.

24:10. dan andaikata tidak ada kurnia Allah dan rahmat-Nya atas dirimu dan (andaikata) Allah bukan Penerima taubat lagi Maha Bijaksana, (niscaya kamu akan mengalami kesulitan-kesulitan).

Berkaitan dengan hukum perbuatan zinah dan hukum bagi terjadinya berita fitnah berzina. Dan jika memang istri nabi  adalah orang yang benar  maka istrinya tersebut bukan istri pezina bukan istri yang musyrik, bukan istri yang haram, dan nabi diharamkan untuk menceraikannya,  nabi halal untuk tetap memperistrinya.

Perhatikan surat At-Tahrim, Allah mengkisahkan sebagai pelajaran kejadian terhadap kedua istri nabi , yaitu Perbuatan yang halal bagi nabi untuk  menceraikan istrinya, namun nabi   mengharamkannya untuk menceraikannya karena ingin menyenangkan istrinya tersebut, dan nabi diperingatkan oleh Allah dalam ayat tersebut. 

66:1. Hai Nabi, MENGAPA KAMU MENGHARAMKAN APA YANG ALLAH HALALKAN BAGIMU; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sebenarnya Allah mewajibkan nabi membebaskan diri dari sumpah perjanjian dengan istrinya menceraikan istrinya, Allah pelindungnya, Allah mengetahui lagi Maha Bijaksana

66:2. Sesungguhnya ALLAH TELAH  MEWAJIBKAN  KEPADAMU SEKALIAN  MEMBEBASKAN DIRI DARI SUMPAHMU dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Karena adanya kejadian dimana ketika nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang istrinya suatu peristiwa, namun cerita rahasia tersebut diceritakan kepada istrinya yang lain, namun  Allah dan  juga Jibril, orang mukmin yang baik, dan para malaikat menolongnya memberitahukan apa yang  dilakukan dan dibicarakan kedua istrinya tersebut kepada nabi Muhammad, dan nabi Muhammad memberitahukannya kepada istrinya tersebut sebagiannya, sehingga istrinya bertanya siapa yang telah memberitahukan nabi atas pembicaraan kedua istrinya tsb. Allah telah memberitahukan.

66:3. dan ingatlah ketika NABI MEMBICARAKAN SECARA RAHASIA KEPADA SALAH SEORANG ISTRINYA SUATU PERISTIWA. Maka TATKALA  (istrinya) MENCERITAKAN PERISTIWA ITU  (kepada istrinya yang lain) dan ALLAH MEMBERITAHUKAN HAL ITU  (pembicaraan kedua istrinya) kepada Muhammad lalu Muhammad MEMBERITAHUKAN SEBAGIAN (yang diberitakan Allah kepadanya) dan MENYEMBUNYIKAN SEBAGIAN  YANG LAIN (kepada istrinya). Maka tatkala (Muhammad) memberitahukan pembicaraan (antara kedua istrinya) lalu (istrinya) bertanya: "Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?" Nabi menjawab: "TELAH DIBERITAHUKAN KEPADAKU OLEH ALLAH yang Maha mengetahui lagi Maha Mengenal."

Kedua istrinya tersebut diminta bertaubat, karena hati kedua istrinya tersebut telah condong,  bantu membantu menyusahkan nabi, namun Allah melindunginya dan juga  Jibril dan orang-orang mukmin yang baik, juga para malaikat. 

66:4. jika KAMU BERDUA  (istrinya) BERTAUBAT  kepada Allah, Maka Sesungguhnya hati KAMU BERDUA TELAH CONDONG ; dan jika KAMU BERDUA BANTU-MEMBANTU MENYUSAHKAN NABI, Maka Sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan (begitu pula) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula.


Jika nabi menceraikan kedua istrinya tersebut, karena berdua bantu-membantu menyusahkan nabi, boleh jadi akan memberi ganti istri yang lebih baik dari pada kedua istrinya tersebut: yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan, dalam pengertian kedua istrinya tersebut tidak lebih baik dalam hal2 kepatuhan, keimanan, ketaatan, bertaubat, beribadah, berpuasa, karena Tuhan berkehendak menggantikannya dengan yang lebih dalam hal2 tersebut, jika istrinya tidak bertaubat, dan nabi menceraikannya.

66:5. jika NABI MENCERAIKAN KAMU, boleh Jadi Tuhannya akan MEMBERI GANTI KEPADANYA ISTRI YANG LEBIH BAIK daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan.

Atas peringatan kepada nabi tersebut, agar menjadi pelajaran orang2 beriman, yaitu agar pelihara dirimu dan keluargamu dari api neraka untuk tidak mendurhakai apa yang diperintahkan Allah dan selalu mengerjakan yang diperintahkan

66:6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

66:7. Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi Balasan menurut apa yang kamu kerjakan.

Taubat yang dilakukan bagi siapa saja termasuk istri nabi jika melakukan kesalahan adalah taubat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Allah menutupi kesalahan. Dalam ayat ini Allah memperingatkan bahwa taubat nasuhapun Allah menyebut  mudah-mudahan belum sesuatu hal yang pasti diampuni kesalahannya

66:8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb Kami, sempurnakanlah bagi Kami cahaya Kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Nabi diperingatkan untuk bersikap keras terhadap mereka orang kafir dan munafik, dan jangan bersikap seperti  terhadap kejadian dengan kedua istrinya, dimana  nabi diperingatkan terhadap hal yang seharusnya halal dilakukan yaitu menceraikan istrinya karena sikap istrinya tsb yang menyusahkan nabi, namun nabi mengharamkan untuk menceraikannya tidak karena ingin menyenangkan istrinya, hal demikian sebagai sesuatu peringatan yang tidak seharusnya dilakukan.

66:9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. tempat mereka adalah Jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.

Allah mengingatkan kisah Istri nabi Nuh dan istri nabi Luth, sebagai perumpamaan,  istri mereka kafir, keduanya dibawah pengawasan oleh suaminya dua hamba yang saleh (Nuh dan Luth), kemudian kedua masing2  istri tsb berkhianat kepada suaminya, maka kedua suaminya tersebut tidak dapat membantu sedikitpun dari Allah, mereka akan dimasukkan kedalam neraka.

66:10. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya (masing-masing), Maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari  Allah; dan dikatakan (kepada keduanya): "Masuklah ke dalam Jahannam bersama orang-orang yang masuk (jahannam)".


Dan Allah menceritakan kisah (hadis) istri Firaun sebagai perumpamaan orang beriman, istrinya berdoa untuk diselamatkan dari perbuatan dan kezaliman Firaun

66:11. dan Allah membuat isteri Fir'aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata: "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.

Dan Allah menceritakan kisah Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, dan telah dipilih Allah untuk melahirkan nabi Isa, melalui mukjizat dari Allah,   Maryam mengandung Isa dalam keadaan tanpa suami.

66:12. dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, Maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan Dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-KitabNya, dan Dia adalah Termasuk orang-orang yang taat.

Dari uraian  ayat2 tersebut diatas dapat menjelaskan bahwa Allah telah menurunkan AlQuran berisi ketetapan menjadi pedoman bagi umat termasuk bagi nabi sendiri, dalam membuat   keputusan atas berbagai  perkara manusia secara benar. Dan hendaklah umat memahami dan mengikutinya dengan taat.  

Surat 66 tersebut  Allah menjelaskan sebenarnya hukum Allah tegas terhadap istri nabi, jika terdapat istri nabi yang menyulitkan nabi melanggar hukum Allah, maka nabi dihalalkan untuk menceraikannya, namun jika fitnah zina yang terjadi maka surat AnNoor 24:2-10 juga sangat tegas dan jelas Allah menetapkan hukumnya.  

Perhatikan topic yang berbeda di ayat 24:11 dan seterusnya, masalahnya bukan lagi masalah fitnah berzinah atau masalah  istri nabi yang berbuat mempersulit nabi (At-Tahrim). Tetapi adanya fitnah keji terhadap hukum-hukum Allah, hukum Allah seharusnya A sesuai ketetapan AlQuran, kemudian oleh orang2 munafik atau pendusta dikatakan A+ atau B, dan dituliskan dan disebarkan sebagai perkataan nabi berdasarkan cerita dari mulut kemulut. Maka terhadap adanya fitnah perkataan nabi, yang disebarkan dari mulut ke mulut Allah juga menetapkan wajib hukumnya menghadirkan 4 saksi. Berita yang diceritakan dari mulut ke mulut bukan lagi berita buruk seperti fitnah berzinah tetapi berita baik mengajarkan hal2 baik, tetapi  ketetapan tersebut diluar ketetapan  AlQuran, sehingga umat muslim yang tidak memahami AlQuran akan mempecayainya seolah sebagai perkataan nabi yang harus diimani, sehingga umat tersebut  sebenarnya menjalankan ketetapan yang baik  menurut manusia tetapi tidak benar menurut AlQuran/Allah.

Perhatikan hadis shahih Muslim, dalam hadis Muslim tersaebut diceriterakan dari mulut ke mulut , cerita baik,  dari cerita tersebut nabi Muhammad memerintahkan hukum rajam hingga wafat bagi pelaku zina. Sementara  ketentuan Allah bagi pelaku Zina di ayat 24:2, didera 100x. Bahwa cerita dari mulut ke mulut tersebut adalah cerita bohong karena tidak sesuai dengan ketetapan AlQuran,  dan dalam penyampaiannya sumber berita berasal dari 1 saksi (Imran bin Husain) yang menyaksikan kejadiannya, Kemudia diceritakan dari mulut kemulut. Allah menyebutnya sebagai berita dusta

Shahih Muslim 3209: Telah menceritakan kepadaku Abu Ghassan Malik bin Abdul Wahid Al Misma'i telah menceritakan kepada kami Mu'adz -yaitu Ibnu Hisyam- telah menceritakan kepadaku ayahku dari Yahya bin Abu Katsir telah menceritakan kepadaku Abu Qilabah bahwa Abu Al Muhallab telah menceritakan kepadanya dari 'Imran bin Hushain, bahwa seorang wanita dari Juhainah datang menghadap kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, padahal dia sedang hamil akibat melakukan zina. Wanita itu berkata, "Wahai Rasulullah, aku telah melanggar hukum, oleh karena itu tegakkanlah hukuman itu atasku." Lalu Nabi Allah memanggil wali perempuan itu dan bersabda kepadanya: "Rawatlah wanita ini sebaik-baiknya, apabila dia telah melahirkan, bawalah dia ke hadapanku." Lalu walinya melakukan pesan tersebut. setelah itu Nabi shallallahu 'alaihi wasallam memerintahkan untuk merajam wanita tersebut, maka pakaian wanita tersebut dirapikan (agar auratnya tidak terbuka saat dirajam). Kemudian beliau perintahkan agar ia dirajam. Setelah dirajam, beliau menshalatkan jenazahnya, namun hal itu menjadkan Umar bertanya kepada beliau, "Wahai Nabi Allah, perlukah dia dishalatkan? Bukankah dia telah berzina?" beliau menjawab: "Sungguh, dia telah bertaubat kalau sekiranya taubatnya dibagi-bagikan kepada tujuh puluh orang penduduk Madinah, pasti taubatnya akan mencukupi mereka semua. Adakah taubat yang lebih utama daripada menyerahkan nyawa kepada Allah Ta'ala secara ikhlas?" Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah telah menceritakan kepada kami 'Affan bin Muslim telah menceritakan kepada kami Aban Aal 'Athar telah menceritakan kepada kami Yahya bin Abu Katsir dengan isnad seperti ini.”


Berita baik lainnya adalah mengucapkan shalawat, mendoakan nabi agar mendapatkan syafaat nabi ketika umatnya ada dineraka diringankan dan dibebaskan dari neraka. Maksudnya mendoakan nabi adalah baik, namun bahwa mengharapkan syafaat (pertolongan)  nabi adalah sesat, karena tidak sesuai dengan ketetapan Allah tentang syafaat diakhirat, dan ketetapan tentang  neraka yang kekal, tidak dapat diringankan dan kemudian dibebaskan atas pertolongan nabi Muhammad, berita ini tidak sesuai dengan apa yang dikatakan nabi sesuai wahyu yang diwahyukan kepada nabi (AlQuran). Allah menyebutnya sebagai berita orang yang  dusta

Shahih Bukhari 6956: Telah menceritakan kepada kami Sulaiman bin Harb telah menceritakan kepada kami Hammad bin Zaid telah menceritakan kepada kami Ma'bad bin Hilal Al 'Anazi berkata, "Kami, orang-orang penduduk Bashrah, berkumpul dan pergi menemui Anas bin Malik, lalu kami pergi bersama Tsabit Al Bunani dengan tujuan bertanya tentang hadis Syafaat. Tidak tahunya Anas bin mlik dalam berada istananya, lalu kami temui beliau tepat ketika ia sedang shalat dluha. Kemudian kami meminta ijin dan ia pun memberi ijin yang ketika itu ia tengah duduk di atas kasurnya. Maka kami berkata kepada Tsabit, 'Jangan kamu bertanya kepadanya tentang sesuatu sebelum hadis syafaat.' Lantas Tsabit bertanya, 'Wahai Abu Hamzah, kawan-kawanmu dari penduduk Bashrah datang kepadamu untuk bertanya tentang hadis syafaat.' Lantas Anas berkata, "Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam telah menceritakan kepada kami, beliau bersabda: "Jika hari kiamat tiba, maka manusia satu sama lain saling bertumpukan. Mereka kemudian mendatangi Adam dan berkata, 'Tolonglah kami agar mendapat syafaat Tuhanmu.' Namun Adam hanya menjawab, 'Aku tak berhak untuk itu, namun datangilah Ibrahim sebab dia adalah khalilurrahman (Kekasih Arrahman).' Lantas mereka mendatangi Ibrahim, namun sayang Ibrahim berkata, 'Aku tak berhak untuk itu, coba datangilah Musa, sebab dia adalah nabi yang diajak bicara oleh Allah (kaliimullah).' Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa berkata, 'Saya tidak berhak untuk itu, coba mintalah kepada Isa, sebab ia adalah roh Allah dan kalimah-Nya.' Maka mereka pun mendatang Isa. Namun Isa juga berkata, 'Maaf, aku tak berhak untuk itu, namun cobalah kalian temui Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Mereka pun mendatangiku sehingga aku pun berkata: "Aku kemudian meminta ijin Tuhanku dan aku diijinkan, Allah mengilhamiku dengan puji-pujian yang aku pergunakan untuk memanjatkan pujian terhadap-Nya, yang jika puji-pujian itu menghadiriku sekarang, aku tidak melafadkan puji-pujian itu. Aku lalu tersungkur sujud kepada-Nya, lantas Allah berfirman 'Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, katakanlah engkau akan didengar, mintalah engkau akan diberi, mintalah keringanan engkau akan diberi keringanan.' Maka aku menghiba 'Wahai tuhanku, umatku-umatku.' Allah menjawab, 'Berangkat dan keluarkanlah dari neraka siapa saja yang dalam hatinya masih terdapat sebiji gandum keimanan.' Maka aku mendatangi mereka hingga aku pun memberinya syafaat. Kemudian aku kembali menemui tuhanku dan aku memanjatkan puji-pujian tersebut, kemudian aku tersungkur sujud kepada-Nya, lantas ada suara 'Hai Muhammad, angkatlah kepalamu dan katakanlah engkau akan didengar, dan mintalah engkau akan diberi, dan mintalah syafaat engkau akan diberi syafaat.' Maka aku berkata, 'Umatku, umatku, ' maka Allah berkata, 'Pergi dan keluarkanlah siapa saja yang dalam hatinya masih ada sebiji sawi keimanan, ' maka aku pun pergi dan mengeluarkannya. Kemudian aku kembali memanjatkan puji-pujian itu dan tersungkur sujud kepada-Nya, lantas Allah kembali berkata, 'Hai Muhammad, angkatlah kepalamu, katakanlah engkau akan didengar, mintalah engkau akan diberi, dan mintalah syafaat engkau akan diberi syafaat.' Maka aku berkata, 'Wahai tuhanku, umatku, umatku.' Maka Allah berfirman: 'Berangkat dan keluarkanlah siapa saja yang dalam hatinya masih ada iman meskipun jauh lebih kecil daripada sebiji sawi, ' maka aku pun berangkat dan mengeluarkan mereka dari neraka." Tatkala kami pulang tempat dari Anas, aku katakan kepada sebagian sahabat kami, 'Duhai, sekiranya saja kita melewati Al Hasan -yang dia menyepi di rumah Abu khalifah-'. Lantas kami menceritakan kepada Al Hasan dengan apa yang telah diceritakan Anas bin Malik kepada kami. Selanjutnya kami pun menemuinya dan kami ucapkan salam, ia mengijinkan kami dan kami katakan, 'Wahai Abu Sa'id, kami datang menemuimu setelah kami kembali dari saudaramu, Anas bin Malik. Belum pernah kami lihat sebagaimana yang ia ceritakan kepada kami tentang syafaat.' Lantas ia berkata, 'Heiih.' Maka hadits tersebut kemudian kami ceritakan kepadanya (Al Hasan), dan berhenti sampai sini. Namun ia berkata, 'Hei…! Hanya sampai situ? ' Kami jawab, 'Dia tidak menambah kami daripada sekedar ini saja.' Lantas ia berkata, 'Sungguh, dia pernah menceritakan kepadaku itu -secara sempurna- kepadaku sejak dua puluh tahun yang lalu, aku tidak tahu apakah dia lupa ataukah tidak suka jika kalian kemudian pasrah.' Kami lalu berkata, 'Wahai Abu Sa'id, tolong ceritakanlah kepada kami! ' Al Hasan kemudian tertawa seraya berkata, 'Sesungguhnya manusia dicipta dalam keadaan tergesa-gesa. Saya tidak menyebutnya selain saya akan menceritakannya kepada kalian. Anas telah menceritakan kepadaku sebagaimana dia ceritakan kepada kalian. Nabi berkata: "Kemudian aku kembali untuk keempat kalinya, dan aku memanjatkan dengan puji-pujian itu kemudian aku tersungkur sujud dan diserukan, 'Wahai Muhammad, angkatlah kepalamu, ucapkanlah engkau didengar, mintalah engkau diberi, dan mintalah syafaat engkau akan diberi syafaat, ' maka aku berkata, 'Wahai Tuhanku, ijinkanlah bagiku untuk orang-orang yang mengucapkan La-Ilaaha-Illallah! ' Maka Allah menjawab, 'Demi kemuliaan, keagungan dan kebesaran-Ku, sungguh akan Aku keluarkan siapa saja yang mengucapkan Laa-Ilaaha-Illallah."

Kisah hadis tersebut memberikan pelajaran, dan jika diuji dengan AlQuran, berita tersebut adalah berita bohong.

  1. Dalam hadis tersebut Nabi seolah  mengetahui hal kisah ghaib ketika dineraka diluar  dari yang diwahyukan Allah didalam AlQuran, cerita hadis tersebut tidak ada di AlQuran,  AlQuran menyampaikan bahwa nabi hanya mengetahui /mengikuti  yang diwahyukan dari Allah(46:9), tidak ada yang mengetahui perkara yang ghaib kecuali Allah. (27:65), kecuali yang diwahyukan kepada nabi,  seperti halnya kisah kejadian 2 istri nabi,   nabi dapat mengetahui pembicaraan  kedua istrinya karena diberitahu Allah, dan hal tersebut dikisahkan dalam AlQuran (66:3).

  1. Dalam hadis tersebut seolah  nabi dapat memberikan syafaat(pertolongan) kepada umat yang sudah masuk neraka, dalam AlQuran syafaat hanya milik Allah,  Allah tidak memberikan hak syafaatnya kepada siapapun (26:100, 32:4).

  1. Dalam hadis tersebut orang yang sudah masuk neraka dapat ditolong dikeluarkan dari neraka, atas syafaat nabi Muhammad,  dalam AlQuran tidak mengajarkan  seseorang yang telah masuk neraka dapat dikeluarkan dari neraka, Quran menjelaskan bahwa  mereka yang telah masuk neraka akan kekal dineraka, tidak dapat  diringankan  (43:74-75). Apalagi keimanan seseorang hanya sebiji jagung, Allah mensyaratakan 10 syarat Islam untuk mendapatkan ampunan dosa dan pahala yang besar (33:35).

  1. Berita dari mulut kemulut tersebut tidak sesuai dengan ajaran AlQuran, merupakan berita bohong karena tidak sesuai dengan ajaran AlQuran yang diwahyukan kepada nabi Muhammad, nabi seorang yang taat, tidak mengajarkan hal yang tidak sesuai dengan yang diwahyukan , Allah menetapkan hukum wajib bagi  berita bohong dari mulut kemulut yang tidak menghadirkan 4 saksi , dan Allah menetapkan  sebagai berita orang yang dusta (24:1, 24:11-18)



Perhatikan ayat2  An-Noor berikut
Ayat 24:11 menerangkan adanya orang-orang yang membawa berita bohong dari golongan kamu (orang-orang muslim), dan berita bohong itu bukan berita buruk (zina) tetapi berita baik bagi orang muslim, apa yang mereka lakukan berdosa, dan yang mengambil bagian terbesar dari penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar. Berita dalam ayat ini menerangkan bahwa  bukan hanya berita tentang fitnah zina, karena berita yang disiarkan bahkan  berita baik bagi kamu, bukan hanya berita buruk seperti fitnah zina. Dan ayat ini berlaku sejak diturunkan dijaman nabi dan hingga akhir jaman, terhadap masalah perselisihan  adanya berita bohong, baik berita bohong buruk dan berita bohong yang baik.


24:11. Sesungguhnya ORANG-ORANG YANG MEMBAWA BERITA BOHONG ITU ADALAH DARI GOLONGAN KAMU JUGA (GOLONGAN MUSLIM). JANGANLAH KAMU KIRA BAHWA BERITA BOHONG ITU BURUK BAGI KAMU BAHKAN IA ADALAH BAIK BAGI KAMU.  TIAP-TIAP SESEORANG DARI MEREKA MENDAPAT BALASAN DARI DOSA YANG DIKERJAKANNYA. dan SIAPA DIANTARA MEREKA YANG MENGAMBIL BAHAGIAN YANG TERBESAR DALAM PENYIARAN BERITA BOHONG ITU BAGINYA AZAB YANG BESAR.

Ayat tersebut menyebutkan bahwa berita bohong bukan hanya berita fitnah zina (berita buruk) tetapi berita baik, contoh  berita baik adalah berita yang mengajarkan bahwa  anak yang  saleh adalah anak yang selalu mendoakan orang tuanya. Secara pengertian awam berita tersebut baik, tetapi jika orang tua kita musyrik, Allah peringatkan bahwa tidak patut memintakan ampun orang musyrik.

9:113. TIADALAH SEPATUTNYA BAGI NABI DAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN MEMINTAKAN AMPUN (kepada Allah) BAGI ORANG-ORANG MUSYRIK, WALAUPUN ORANG-ORANG MUSYRIK ITU ADALAH KAUM KERABAT(Nya), SESUDAH JELAS BAGI MEREKA, BAHWASANYA ORANG-ORANG MUSYRIK ITU ADALAH PENGHUNI NERAKA JAHANAM.

Atau mensholatkan orang meninggal juga berita baik, atau mendoakan orang telah meninggal juga baik, namun Allah peringatkan jangan sekali2 menyembahyangkan atau doakan kepada orang wafat dalam kafir/fasik .

9:84. dan JANGANLAH KAMU SEKALI-KALI MENYEMBAHYANGKAN (jenazah) SEORANG YANG MATI DIANTARA MEREKA (KAFIR), dan JANGANLAH KAMU BERDIRI (mendoakan) DI KUBURNYA. SESUNGGUHNYA MEREKA TELAH KAFIR KEPADA ALLAH DAN RASULNYA DAN MEREKA MATI DALAM KEADAAN FASIK.

Mereka umat beriman  bersangka baik terhadap diri mereka sendiri ketika  mendengar berita bohong menganggap berita baik  dan mengatakan “ini adalah berita benar yang nyata”, karena dikisahkan dari perkataan nabi, sehingga Allah mempertanyakan kpd mereka orang-orang  beriman “mengapa diwaktu kamu orang mukmin dan mukminat (orang laki dan perempuan beriman) mendengar berita bohong itu orang-orang mukmin dan mukminat  tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan berkata “ini adalah suatu berita bohong yang nyata” .

24:12. MENGAPA DIWAKTU KAMU MENDENGAR BERITA BOHONG ITU ORANG-ORANG MUKMIN DAN MUKMINAT TIDAK BERSANGKA BAIK TERHADAP DIRI MEREKA SENDIRI, DAN BERKATA: "INI ADALAH SUATU BERITA BOHONG YANG NYATA"

Dipertanyakan mengapa mereka tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu ? dan oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi2 maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta

24:13. MENGAPA MEREKA (yang menyiarkan berita bohong)  TIDAK MENDATANGKAN EMPAT ORANG SAKSI ATAS BERITA BOHONG ITU?  OLEH KARENA MEREKA TIDAK MENDATANGKAN SAKSI-SAKSI MAKA MEREKA ITULAH PADA SISI ALLAH ORANG-ORANG YANG DUSTA.

Ayat2 tersebut cukup tegas bahwa Allah tidak pernah membuat ketetapan aturan tentang sanad perawi cerita berantai untuk menetapkan kesahihan perkataan nabi yang hanya disaksikan 1 saksi, dan untuk menghindarkan fitnah perkataan nabi sebagai utusan Allah penerima wahyu,  maka Allah menetapkan hukum wajib harus mendatangkan 4 orang saksi yang menyaksikan, seperti halnya fitnah zina,  sedangkan perkataan nabi yang berupa ayat-ayat AlQuran Allah sendiri telah mengambil perjanjian/persaksian  kepada nabi, dengan saksi Allah sendiri dan nabi (3:81), perkataan nabi berupa ayat tdk memerlukan 4 saksi manusia, tetapi Allah sendiri menjadi saksi dalam perjanjian dengan nabi, tetapi terhadap perkataan nabi yang dituliskan diluar wahyu, Allah menetapkan 4 saksi, untuk menghindarkan fitnah dusta terhadap perkataan nabi, nabi tidak mengatakannya tetapi orang tersebut mengatakannya sebagai perkataan nabi.


Sekiranya tidak ada kurnia Allah dan rahmatNya kepada kamu semua (orang-orang beriman) pasti semua ditimpa azab yang besar, karena semua mengikuti pembicaraan orang2 beriman yang lengah mengikuti berita bohong itu

24:14. SEKIRANYA TIDAK ADA KURNIA ALLAH DAN RAHMATNYA KEPADA KAMU SEMUA DIDUNIA DAN AKHIRAT , NISCAYA KAMU DITIMPA AZAB YANG BESAR, KARENA PEMBICARAAN KAMU TENTANG BERITA BOHONG ITU

Orang beriman ketika menerima berita bohong itu dari mulut kemulut dan mengatakan dari mulutnya hal yang tidak diketahui sedikit juga, dan menganggapnya hal tersebut sebagai suatu yang ringan saja, padahal pada sisi Allah adalah besar, karena tanpa kurnia dan rahmat Allah, semua orang beriman akan mendapat azab yang besar

24:15. (ingatlah) DIWAKTU KAMU MENERIMA BERITA BOHONG ITU DARI MULUT KE MULUT DAN KAMU KATAKAN DENGAN MULUTMU APA YANG TIDAK KAMU KETAHUI SEDIKIT JUGA, dan KAMU MENGANGGAPNYA SUATU YANG RINGAN SAJA. PADAHAL DIA PADA SISI ALLAH ADALAH BESAR

Allah mempertanyakan kepada orang beriman yang ketika mendengar berita bohong mereka mengatakan “bagi kita ini pantas untuk diperkatakan, ini bukan berita dusta” karena orang beriman menganggap berita tersebut adalah sahih perkataan nabi, sehingga Allah mempertanyakan : Mengapa kamu tidak berkata diwaktu mendengar berita bohong itu : “sekali-kali tidaklah pantas bagi kita memperkatakan ini”,  Maha Suci Engkau, ini adalah Dusta yang besar”.

24:16. dan MENGAPA KAMU TIDAK BERKATA, DIWAKTU MENDENGAR BERITA BOHONG ITU: "SEKALI-KALI TIDAKLAH PANTAS BAGI KITA MEMPERKATAKAN INI, MAHA SUCI ENGKAU  (ya Tuhan kami), INI ADALAH DUSTA YANG BESAR"

Allah memperingatkan orang-orang beriman agar jangan kembali memperbuat yang seperti itu selama-lamanya, jika orang beriman itu benar-benar beriman.

24:17. ALLAH MEMPERINGATKAN KAMU AGAR  (jangan) KEMBALI MEMPERBUAT YANG SEPERTI ITU SELAMA-LAMANYA, JIKA KAMU ORANG-ORANG YANG BERIMAN.

Allah menerangkan ayat-ayatNya kepada orang2 beriman, Allah tidak menerangkan ayat2 dari berita-berita lain diluar AlQuran, Allah Maha Mengetahui, Allah Maha Bijaksana

24:18. dan ALLAH MENERANGKAN AYAT-AYATNYA KEPADA KAMU, DAN ALLAH MAHA MENGETAHUI LAGI MAHA BIJAKSANA

Perbuatan penyiaran  berita bohong perkataan nabi dikalangan orang-orang beriman, Allah menetapkannya sebagai perbuatan amat keji, bagi mereka adalah azab yang pedih didunia dan akhirat, Allah Mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. Ayat ini dijelaskan di ayat 24:23 bukan hanya terkait menyiarkan tuduhan fitnah  zina, tetapi juga berkaitan dengan berita bohong yang baik bagi orang2 beriman yang lengah, bagi penyiar berita bohong tersebut hukuman yang pedih didunia dan akhirat, azab yang besar dunia dan akhirat.

24:19. SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG INGIN AGAR  (berita) PERBUATAN YANG AMAT KEJI ITU TERSIAR DIKALANGAN ORANG-ORANG YANG BERIMAN, BAGI MEREKA AZAB YANG PEDIH DI DUNIA DAN DI AKHIRAT. dan ALLAH MENGETAHUI, sedang, KAMU TIDAK MENGETAHUI.

Sekiranya tidak karena kurnia Allah dan rahmat Allah, semua orang beriman ditimpa azab yang besar

24:20. dan SEKIRANYA TIDAKLAH KARENA KURNIA ALLAH DAN RAHMATNYA KEPADA KAMU SEMUA, DAN ALLAH MAHA PENYANTUN dan MAHA PENYAYANG , (niscaya kamu semua akan ditimpa azab yang besar).


Allah kembali mengingatkan kepada orang-orang beriman (orang2 beriman  diingatkan), janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, barang siapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan keji dan yang mungkar (melawan), sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmatNya kepada orang2 beriman, niscaya/pasti tidak seorangpun dari kamu orang beriman bersih selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendakiNya, Allah Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

24:21. HAI ORANG-ORANG YANG BERIMAN, JANGANLAH KAMU MENGIKUTI LANGKAH-LANGKAH SYAITAN. BARANG SIAPA MENGIKUTI LANGKAH-LANGKAH SYAITAN, MAKA SESUNGGUHNYA SYAITAN ITU MENYURUH MENGERJAKAN PERBUATAN YANG KEJI DAN YANG MUNGKAR. SEKIRANYA TIDAKLAH KARENA KURNIA ALLAH DAN RAHMATNYA KEPADA KAMU SEKALIAN, NISCAYA TIDAK SEORANGPUN DARI KAMU BERSIH (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) SELAMA-LAMANYA, TETAPI ALLAH MEMBERSIHKAN SIAPA YANG DIKEHENDAKINYA  . dan ALLAH MAHA MENDENGAR LAGI MAHA MENGETAHUI.

Jika terdapat orang-orang beriman yang kembali berhijrah kepada jalan Allah, tidak lagi mengikuti berita-berita bohong, maka janganlah mereka bersumpah bahwa mereka tidak akan memberi bantuan kepada kaum kerabatnya, orang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah tersebut, hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada  memberikan kelebihan thd apa yang mereka punyai, dan mengharapkan mereka mendapat ampunan Allah, Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.  

24:22. dan JANGANLAH ORANG-ORANG YANG MEMPUNYAI KELEBIHAN DAN KELAPANGAN DIANTARA KAMU BERSUMPAH  BAHWA MEREKA (tidak) AKAN MEMBERI (bantuan) KEPADA KAUM KERABAT (nya), ORANG-ORANG YANG MISKIN DAN ORANG-ORANG YANG BERHIJRAH PADA JALAN ALLAH, dan HENDAKLAH MEREKA MEMAAFKAN dan BERLAPANG DADA. APAKAH KAMU TIDAK INGIN BAHWA ALLAH MENGAMPUNIMU? dan ALLAH ADALAH MAHA PENGAMPUN LAGI MAHA PENYAYANG.

Orang-orang yang menuduh wanita yang baik2, dan orang2  yang beriman tetapi lengah mengikuti berita-berita bohong,  mereka kena laknat didunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar, ayat ini menegaskan kembali ayat 24:19

24:23. SESUNGGUHNYA ORANG-ORANG YANG MENUDUH WANITA YANG BAIK-BAIK, YANG LENGAH LAGI BERIMAN, MEREKA KENA LAKNAT DIDUNIA DAN AKHIRAT, DAN BAGI MEREKA AZAB YANG BESAR.

Dihari kiamat, hari persaksian lidah, tangan dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan

24:24. pada hari (ketika), LIDAH , TANGAN dan KAKI MEREKA MENJADI SAKSI atasMEREKA TERHADAP APA YANG DAHULU MEREKA KERJAKAN.

Pada hari persaksian Allah akan memberi balasan yang setimpal menurut semestinya, dan tahulah mereka bahwa Allah-lah yang benar, lagi yang menjelaskan

24:25. di hari itu, ALLAH AKAN MEMBERI MEREKA BALASAN YANG SETIMPAL MENURUT SEMESTINYA, dan TAHULAH MEREKA BAHWA ALLAH-LAH YANG BENAR,  LAGI YANG MENJELASKAN (segala sesutatu menurut hakikat yang sebenarnya).

Wanita yang keji untuk laki-laki yang keji (keji: membuat berita bohong atau menyebarkan berita bohong 24:19), laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji, wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik. Mereka itu bersih dari apa yang dituduhkan, bagi mereka  ampunan dan rezki yang mulia.

24:26. WANITA-WANITA YANG KEJI ADALAH UNTUK LAKI-LAKI YANG KEJI, dan LAKI-LAKI YANG KEJI ADALAH UNTUK WANITA-WANITA YANG KEJI (pula), dan WANITA-WANITA YANG BAIK ADALAH UNTUK LAKI-LAKI YANG BAIK dan LAKI-LAKI YANG BAIK ADALAH UNTUK WANITA-WANITA YANG BAIK (pula). MEREKA ITU BERSIH DARI APA YANG DITUDUHKAN OLEH MEREKA.BAGI MEREKA AMPUNAN DAN REZKI YANG MULIA.

Hukum berbuat Zina maupun penuduh zina Allah telah menetapkan hukumNya di ayat 24:2-10, dan hukum tersebut wajib bagi semua umat, termasuk juga berlaku bagi nabi, karena  nabi menerapkan hukum berdasar AlQuran.

Sedangkan diayat 24:11-22  adalah hukum bagi  pembuat berita bohong, pengikut  dan penyebar berita bohong dari mulut-kemulut, bukan hanya berita buruk seperti berita tentang tuduhan perbuatan zina, tetapi juga berita bohong yang baik tetapi tidak benar menurut AlQuran. Ayat2 dalam surat AnNoor berlaku bagi siapa saja dan berlaku sepanjang masa.

Mereka yang menuduh  wanita baik-baik dan mereka yang beriman tapi lengah mereka  keduanya hukuman  azab yang besar,  Apakah manusia berkehendak menentang ayat Allah, dengan merubah ayat 24:11-22 hanya berlaku bagi kisah cerita perbuatan fitnah zina istri nabi ? Dan membatasi hukum Allah yang luas dan sepanjang masa, hanya  dengan cerita kisah sejarah yang disusun oleh manusia, dan  mengganti pemahaman  ketetapan Allah dari tempat2nya dengan cerita sejarah yang dibuat manusia ? Cerita sejarah yang disusun manusia telah menetapkan pengertian AlQuran, sehingga mereka sengaja atau tidak sengaja telah membuat AlQuran menjadi kitab kedua disamping kitab sejarah buatan manusia, yang merubah pengertian ayat 24:11-22 . Mereka telah melupakan peringatan adanya orang munafik disekitar nabi yang keterlaluan kemunafikannya, adanya ahli kitab yang merubah2 perkataan nabi, yang harus diwaspadai terhadap pembelokan ajaran yang murni dari Allah.

5:13. (Tetapi) karena MEREKA MELANGGAR JANJINYA, KAMI KUTUKI MEREKA, dan KAMI JADIKAN HATI MEREKA KERAS MEMBANTU. MEREKA SUKA MEROBAH PERKATAAN (ALLAH) DARI TEMPAT-TEMPATNYA, dan MEREKA (SENGAJA) MELUPAKAN SEBAGIAN DARI APA YANG MEREKA TELAH DIPERINGATKAN DENGANNYA, dan KAMU SENANTIASA AKAN MELIHAT KEKHIANATAN,  MEREKA YANG TIDAK KHIANAT SEDIKIT DIANTARA MEREKA, maka MAAFKANLAH MEREKA DAN BIARKAN MEREKA, SESUNGGUHNYA ALLAH MENYUKAI ORANG-ORANG YANG BERBUAT BAIK.

Mereka melupakan sebagian yang telah diperingatkan adanya orang2 munafik keterlaluan disekitar nabi

9:101. di antara orang-orang Arab  yang di sekelilingmu itu, ada orang-orang munafik; dan (juga) di antara penduduk Madinah. mereka keterlaluan dalam kemunafikannya. kamu (Muhammad) tidak mengetahui mereka, (tetapi) kamilah yang mengetahui mereka. nanti mereka akan Kami siksa dua kali kemudian mereka akan dikembalikan kepada azab yang besar.

Mereka melupakan sebagian yang diperingatkan adanya orang2 yang menulis kitab dengan tangannya sendiri, mengatakan ini dari Allah,  yang diucapkan melalui perkataan nabi, mereka kecelakaan 2x, 1 akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan 2 akibat apa yang mereka kerjakan, mereka disiksa  2x dan dikembalikan ke azab yang besar (9:101)

2:79. Maka KECELAKAAN YANG BESARLAH BAGI ORANG-ORANG YANG MENULIS ALK KITAB DENGAN TANGAN MEREKA SENDIRI, LALU DIKATAKANNYA; "INI DARI ALLAH", (dengan maksud) UNTUK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN YANG SEDIKIT DENGAN PERBUATAN ITU. Maka KECELAKAAN YANG BESARLAH BAGI MEREKA, AKIBAT APA YANG DITULIS OLEH TANGAN MEREKA SENDIRI, dan KECELAKAAN YANG BESARLAH BAGI MEREKA, AKIBAT APA YANG MEREKA KERJAKAN.

63:4. dan apabila kamu melihat mereka, TUBUH-TUBUH MEREKA MENJADIKAN KAMU KAGUM. dan JIKA MEREKA BERKATA KAMU MENDENGARKAN PERKATAAN MEREKA. mereka adalah seakan-akan kayu yang tersandar. mereka mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka. MEREKA ITULAH MUSUH (yang sebenarnya) Maka WASPADALAH TERHADAP MEREKA; semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)?

Maka atas ayat2 tersebut jika terjadi fitnah perkataan nabi berlaku hukum wajib surat AnNoor 24:11-22, harus menghadirkan 4 saksi, jika tidak ada 4 saksi maka berita tersebut Allah tetapkan sebagai berita dari orang yang dusta.

Perhatikan  ayat 9:60, 9:103,  yang asli arabnya sedekah dan wajib telah  dirubah, perkataan sedekah  dirubah menjadi  zakat, pemahaman  sedekah dan zakat menurut AlQuran telah dirubah menjadi berbeda menyesuaikan pemahaman sedekah dan zakat  dalam berita hadis yang dikisahkan dari perawi2. Berita hadis  dari perawi2 merubah perkataan Allah sedekah menjadi zakat, dan membuat sendiri ketetapan2 berkaitan dengan zakat dan sedekah diluar AlQuran.

Allah menjadi saksi manusia bersyahadat dengan AlQuran sebagai kalimat2 perjanjian (6:19). AlQuran menjelaskan segala sesuatu, petunjuk, dan rahmat, memberi pelajaran. Tepatilah perjanjian dengan Allah dengan kitab perjanjian AlQuran, jangan batalkan sesudah meneguhkannya dengan bersyahadat dan dengan saksi Allah. Jangan jadikan sumpah syahadat hanya alat  menipu karena adanya golongan yang jumlahnya lebih banyak para pengikut hadis berita dari perawi2. Syahadat sebagai alat menipu karena syahadat  tersebut diikrarkan, namun tidak dipatuhi, mereka lebih patuh pada hadis kisah perawi yang lebih banyak pengikutnya. Karena syahadat yang diajarkan nabi (6:19) dg pengakuan  Tuhan Yang Esa, dan AlQuran sebagai kitab perjanjian, dirubah manusia dengan  syahadat yang lain, dengan tdk mengikrarkan AlQuran, dlm syahadat seperti dicontohkan nabi di (6:19),  hanya bersaksi  tiada Tuhan selain Allah  dan bersaksi  Muhammad Rasul Allah, dgn  kitab hadis dari cerita perawi sebagai kitab ketetapan kedua, bahkan secara sadar atau tidak kitab hadis menjadi kitab pertama, menentukan ketetapan  Allah.

 Mengikuti kitab2 hadis seperti mengurai benang yang sebelumnya telah dipintal dengan kuat (mengikuti AlQuran), akan sulit mengembalikan menjadi rajutan yang kuat, tidak mendapatkan  petunjuk dan pelajaran yang benar dari AlQuran.

16:89. (dan ingatlah) akan hari (ketika) KAMI BANGKITKAN PADA TIAP-TIAP UMAT SEORANG SAKSI ATAS MEREKA DARI MEREKA SENDIRI (rasul)  dan KAMI DATANGKAN KAMU (nabi) MENJADI SAKSI ATAS SELURUH UMAT MANUSIA. dan KAMI TURUNKAN KEPADAMU ALKITAB   UNTUK MENJELASKAN SEGALA SESUATU DAN PETUNJUK SERTA RAHMAT DAN KABAR GEMBIRA BAGI ORANG-ORANG YANG BERSERAH DIRI.

16:90. Sesungguhnya ALLAH MENYURUH (kamu) BERLAKU ADIL DAN BERBUAT KEBAJIKAN, MEMBERI KEPADA KAUM KERABAT, dan AALLAH MELARANG DARI PERBUATAN KEJI, KEMUNGKARAN DAN PERMUSUHAN. DIA MEMBERI PENGAJARAN KEPADAMU AGAR KAMU DAPAT MENGAMBIL PELAJARAN (dari AlQuran).

16:91. dan TEPATILAH PERJANJIAN DENGAN ALLAH APABILA KAMU BERJANJI DAN JANGANLAH KAMU MEMBATALKAN SUMPAH-SUMPAH(MU) ITU, SESUDAH MENEGUHKANNYA SEDANG KAMU TELAH MENJADIKAN ALLAH SEBAGAI SAKSIMU (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.

16:92. dan JANGANLAH KAMU SEPERTI SEORANG PEREMPUAN YANG MENGURAIKAN BENANGNYA YANG SUDAH DIPINTAL DENGAN KUAT, MENJADI CERAI BERAI KEMBALI,  kamu menjadikan SUMPAH (perjanjian) MU SEBAGAI ALAT PENIPU DIANTARAMU , DISEBABKAN ADANYA SATU GOLONGAN YANG LEBIH BANYAK  JUMLAHNYA DARI GOLONGAN YANG LAIN. Sesungguhnya ALLAH HANYA MENGUJI KAMU DENGAN HAL  ITU. dan Sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu perselisihkan itu.

Menduakan ketetapan Allah bersanding dg AlQuran sebagai kitab ketetapan yang juga mengatur hukum2 Allah,  adalah mensekutukan ketetapanNya AlQuran. Allah tidak mengambil seorangpun sebagai sekutu dalam memutuskan ketetapanNya (18:26). Allah menerangkan AlQuran hadis paling baik, Dia menunjuki manusia yang dikehendaki dengan  kitab itu.

39:23. ALLAH TELAH MENURUNKAN HADIS (PERKATAAN) YANG PALING BAIK (yaitu) ALQURAN  yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang , gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, DENGAN KITAB ITU DIA MENUNJUKI SIAPA YANG DIKEHENDAKINYA dan BARANG SIAPA YANG DISESATKAN ALLAH, NISCAYA TAK ADA BAGINYA SEORANG PEMIMPINPUN

Nabi Muhammad beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan kepadanya (AlQuran) dan kitab2 sebelumnya (Taurat dan Injil), nabi tidak membeda2kan seorangpun diantara para nabi sebelumnya. Nabi hanya tunduk patuh kepadaNya melalui kitab petunjuk yang diturunkan Allah

Nabi Muhammad beriman kepada nabi2 dan kitab sebelumnya, dan tidak membeda-bedakan seorangpun diantara para nabi, sebagai umat yang mengikuti petunjuk nabi, tentu kita juga tidak membeda-bedakan seorangpun diatara nabi, semua nabi diangkat oleh Allah melalui perjanjian dengan misi yang sama menerima wahyu berupa induk kitab dan tinggi hikmah (43:4), kitab petunjuk jalan yang lurus. Sunnah Allah dalam kitab2 terdahulu adalah tetap tidak berubah, sebagai petunjuk bagi manusia, hakim bagi perselisihan, petunjuk apa itu iman, dan apa itu amal soleh, bagaimana jalan menuju  surga dan neraka, dan petunjuk2 keimanan dan amal saleh lainnya, sebagai petunjuk jalan yang lurus.

2:136. Katakanlah (Muhammad): "KAMI BERIMAN KEPADA ALLAH DAN APA YANG DITURUNKAN KEPADA KAMI, dan APA YANG DITURUNKAN KEPADA IBRAHIM, ISMA’IL, ISHAQ, YA’QUB DAN ANAK CUCUNYA  dan APA YANG DIBERIKAN KEPADA MUSA DAN ISA SERTA APA YANG DIBERIKAN KEPADA NABI-NABI DARI TUHANNYA. KAMI TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN SEORANGPUN DIANTARA MERERKA DAN KAMI HANYA TUNDUK PATUH KEPADANYA”

33:62. sebagai SUNNAH ALLAH YANG BERLAKU ATAS ORANG-ORANG YANG TELAH TERDAHULU SEBELUM(MU), dan KAMU SEKALI-KALI TIADA AKAN MENDAPATI PERUBAHAN PADA SUNNAH ALLAH

Nabi Muhammad, jika ragu diminta untuk bertanya kepada pembaca kitab sebelumnya. Karena sunnah (ketetapan) Allah, kebenaran  dalam kitab2 adalah sama dan tetap tidak berubah.

10:94 Maka JIKA KAMU (Muhammad) berada dalam KERAGU-RAGUAN  tentang apa yang Kami turunkan kepadamu (AlQuran) , maka TANYAKANLAH  KEPADA ORANG-ORANG YANG MEMBACA KITAB SEBELUM KAMU. SESUNGGUHNYA  TELAH DATANG KEBENARAN KEPADAMU DARI TUHANMU, sebab itu JANGANLAH SEKALI-KALI KAMU TERMASUK ORANG-ORANG YANG RAGU-RAGU

Nabi Muhammad mengatakan bahwa sekumpulan jin mendengarkan AlQuran, mereka para jin mendengar  AlQuran dan mengetahui bahwa AlQuran menakjubkan,  para jin mengatakan AlQuran  memberi petunjuk jalan yang benar, lalu sekumpulan Jin beriman kepada ALQuran, dan Jin yang beriman tersebut tidak mempersekutukan seorangpun dengan Tuhan, mereka tidak mensekutukan ketetapan Tuhan dengan mengimani kitab2 ketetapan hadis dari kisah perawi2 yang mengatakan perkataan nabi, diluar ketetntuan ALQuran  

72:1. Katakanlah (Muhammad): "TELAH DIWAHYUKAN KEPADAMU BAHWASANNYA: TELAH MENDENGARKAN SEKUMPULAN JIN (akan Al Quran), LALU MEREKA BERKATA: SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENDENGARKAN ALQURAN YANG MENAKJUBKAN

72:2. (AlQuran yang) MEMBERI PETUNJUK KEPADA JALAN YANG BENAR, lalu KAMI BERIMAN KEPADANYA. dan KAMI SEKALI-KALI TIDAK AKAN MEMPERSEKUTUKAN SESEORANGPUN DENGAN TUHAN KAMI

Nabi mengatakan bahwa dirinya manusia biasa seperti umat lainnya, yang menerima wahyu, bahwa Tuhan adalah Tuhan Yang Esa (tunggal, tiada sekutu), jika mengharap perjumpaan dengan Tuhan, maka hendaklah mengerjakan amal saleh dan jangan mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhan. Nabi adalah orang biasa yang menerima wahyu, maka jangan mempersekutukan Tuhan dengan seseorang termasuk Muhammad dalam beribadat, Muhammad adalah  orang biasa yang diberi wahyu dan kerasulan, segala perkataannya diluar wahyu adalah perkataan orang biasa. Sebagai Rasul  hanya  mengikuti dan menyampaikan apa yang diwahyukan, nabi tidak patut mengganti/membuat  perkataan wahyu dengan perkataan dia sendiri, nabi takut mendurhakai Allah. (10:15)

18:110. Katakanlah: SESUNGGUHNYA AKU INI MANUSIA BIASA SEPERTI KAMU, YANG DIWAHYUKAN KEPADAKU: "BAHWA SESUNGGUHNYA TUHAN KAMU ITU ADALAH TUHAN YANG ESA ". BARANGSIAPA MENGHARAP PERJUMPAAN DENGAN TUHANNYA, MAKA HENDAKLAH IA MENGERJAKAN AMAL YANG SALEH DAN JANGANLAH IA MEMPERSEKUTUKAN SEORANGPUN DALAM BERIBADAT KEPADA TUHANNYA.".

Yang dimaksud kata nabi dari wahyu tersebut ayat 18:110 tidak mempersekutukan seorangpun dalam beribadat adalah termasuk nabi sendiri sebagai seorang biasa, yang menganggap nabi dapat membuat ketetapan2 lain diluar AlQuran. Petunjuk ibadah nabi hanya mengikuti yang diwahyukan yaitu AlQuran.

Allah tidak menghendaki dalam masjid2 menyeru seseorang beserta  Allah.  Dalam pengertian meskipun nama seseorang itu adalah nabi Muhammad. Ayat ini tidak menghendaki berseru Allah beserta Muhammad,  atau nama2 lainnya,  karena Muhammad adalah juga seseorang manusia biasa.

72:18. dan Sesungguhnya MESJID-MESJID ITU ADALAH KEPUNYAAN ALLAH. MAKA JANGANLAH KAMU BERSERU     ALLAH BESERTA  SESEORANG

Syahadat/persaksian/perjanjian Islam hanya berikrar dengan menyebutkan Allah dan AlQuran, mengikuti rasul adalah mengikuti AlQuran adalah mengikuti Allah, karena rasul mengikuti AlQuran, dan rasul adalah  utusan Allah  yang bertugas membenarkan dan menyampaikan apa yang diwahyukan yaitu AlQuran sesuai perjanjian nabi dengan Allah.  Rasul Allah tidak hanya Muhammad, rasul ada yang disebutkan dan tidak disebutkan, semua orang beriman diperintahkan beriman kepada semua rasul, dan tidak membeda-bedakan seorangpun diantaranya. Ketika Muhammad menerima wahyupun juga melalui rasul (utusan)  Jibril, dan jika ragu thd apa yang diturunkan kepada nabi, diminta bertanya kepada orang yang membaca kitab sebelumnya.

2:285. RASUL TELAH BERIMAN KEPADA ALQURAN YANG DITURUNKAN KEPADANYA DARI TUHANNYA, DEMIKIAN PULA ORANG-ORANG YANG BERIMAN. SEMUANYA BERIMAN KEPADA ALLAH, MALAIKAT-MALAIKATNYA, KITAB-KITABNYA DAN RASUL-RASULNYA (rasul dan orang beriman mengatakan): "KAMI TIDAK MEMBEDA-BEDAKAN ANTARA SESEORANGPUN (dengan yang lain) DARI RASUL-RASULNYA", dan MEREKA MENGATAKAN: "KAMI DENGAR DAN KAMI TA’AT " (mereka berdoa): "AMPUNILAH KAMI YA TUHAN KAMI DAN KEPADA ENGKAULAH KAMI KEMBALI "

4:164. dan (kami telah mengutus) RASUL-RASUL YANG SUNGGUH TELAH KAMI KISAHKAN TENTANG MEREKA KEPADAMU,  dan RASUL-RASUL YANG TIDAK KAMI KISAHKAN TENTANG MEREKA KEPADAMU. dan ALLAH TELAH BERBICARA KEPADA MUSA DENGAN LANGSUNG.

Perjanjian nabi penerima wahyu dengan Allah, berlaku bagi nabi2 Muhammad, Nuh, Ibrahim, Musa, Isa

33:7. dan (ingatlah) KETIKA KAMI MENGAMBIL PERJANJIAN DARI  NABI-NABI dan DARI KAMU (Muhammad) dari NUH, IBRAHIM, MUSA dan ISA putra Maryam, dan KAMI TELAH MENGAMBIL DARI MEREKA PERJANJIAN YANG TEGUH.

Salah satu perjanjian yang harus diterima nabi adalah nabi akan kedatangan rasul (utusan) yang akan membenarkan (mengajarkan) apa yang ada pada nabi (wahyu)

3:81. dan (ingatlah), ketika ALLAH MENGAMBIL PERJANJIAN DARI PARA NABI: "SUNGGUH, APA SAJA YANG AKU BERIKAN KEPADAMU BERUPA KITAB DAN HIKMAH KEMUDIAN DATANG KEPADAMU SEORANG RASUL YANG MEMBENARKAN APA YANG ADA PADAMU, NISCAYA KAMU AKAN SUNGGUH-SUNGGUH BERIMAN KEPADANYA dan MENOLONGNYA". Allah berfirman: "APAKAH KAMU MENGAKUI DAN MENERIMA PERJANJIANKU TERHADAP YANG DEMIKIAN ITU?" mereka menjawab: "KAMI MENGAKUI". Allah berfirman: "KALAU BEGITU SAKSIKANLAH dan AKU MENJADI SAKSI BERSAMA KAMU".

Rasul Allah  mengingatkan nabi jangan tergesa-gesa membaca AlQuran, dan  menyuruh nabi mengatakan “ Ya Tuhanku,  tambahkanlah kepadaku ilmu pengetahuan”. AlQuran mengandung induk kitab (ketentuan) dan tinggi hikmah (ilmu pengetahuan) (43:4), memerlukan waktu nabi untuk menyerap memahami AlQuran yang telah diturunkan dalam hati  nabi, sehingga pengetahuan nabi tentang AlQuran (kitab dan hikmah) bertambah,  dengan AlQuran itu nabi bertambah pengetahuannya. Pengetahuan AlQuran tidak dapat sepotong-sepotong, namun harus lengkap keseluruhan sesuai permasalahannya. Sehingga  ayat2 memberikan pemahaman yang lengkap terhadap suatu persoalan, untuk itu nabi diminta tidak tergesa2 mengucapkannya sebelum pemahaman terhadap suatu persoalan  dipahami secara benar, sesuai dengan pemahaman kondisi dijamannya. Sehingga umat yang mendengar ucapan wahyu memiliki pemahaman yang benar ketika nabi menerangkannya. Atau ketika nabi memutuskan  perselisihan diantara umatnya dapat memberikan keputusan yang benar sesuai AlQuran. Keseluruhan ayat dikeluarkan nabi dalam kurun 23 tahun masa kenabian Muhammad, dituliskan dalam bahasa Arab terperinci dalam bentuk AlQuran.

20:114. Maka Maha Tinggi Allah raja yang sebenar-benarnya, dan JANGANLAH KAMU TERGESA-GESA MEMBACA ALQURAN SEBELUM DISEMPURNAKAN MEWAHYUKANNYA KEPADAMU, dan Katakanlah: "YA TUHANKU, TAMBAHKANLAH KEPADAKU ILMU PENGETAHUAN"

6:114. Maka PATUTKAH AKU MENCARI HAKIM SELAIN DARIPADA ALLAH, PADAHAL DIALAH YANG TELAH MENURUNKAN KITAB (ALQURAN) KEPADAMU DENGAN TERPERINCI? orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa ALQURAN ITU DITURUNKAN DARI TUHANMU, DENGAN SEBENARNYA. MAKA JANGANLAH KAMU SEKALI-KALI TERMASUK ORANG YANG RAGU-RAGU.

6:115. TELAH SEMPURNALAH KALIMAT TUHANMU (ALQURAN) SEBAGAI KALIMAT YANG BENAR DAN ADIL, TIDAK ADA YANG DAPAT MEROBAH-ROBAH KALIMAT-KALIMATNYA DAN DIALAH YANG MAHA MENDENGAR LAGI MAHA MENGETAHUI

AlQuran diturunkan Allah melalui utusan Ruh Qudus/Ruh Al-Amin  Jibril, dibawa  turun Jibril   kedalam hati nabi Muhammad, setelah itu diucapkan nabi dan dituliskan sebagai ayat2 AlQuran, AlQuran diturunkan dalam bahasa Arab agar ketika diturunkan kepada nabi Muhammad  mudah  memahaminya.

Injil, Taurat diturunkan kepada Musa dan Isa dalam bahasa kaum Israil,  sehingga kitab aslinya juga diturunkan dalam bahasa yang digunakan nabi dan kaumnya agar mereka memahami yaitu bahasa Ibrani.

16:102. Katakanlah: "RUHUL QUDUS  (Jibril) MENURUNKAN ALQURAN ITU DARI TUHANMU DENGAN BENAR,UNTUK MENEGUHKAN  (hati) ORANG-ORANG YANG TELAH BERIMAN, dan MENJADI PETUNJUK SERTA KABAR GEMBIRA  BAGI ORANG-ORANG YANG BERSERAH DIRI (kepada Allah)".

43:3. Sesungguhnya KAMI MENJADIKAN  ALQURAN DALAM BAHASA ARAB SUPAYA KAMU MEMAHAMI(NYA)

14:4. KAMI TIDAK MENGUTUS SEORANG RASULPUN, MELAINKAN DENGAN BAHASA KAUMNYA, SUPAYA IA DAPAT MEMBERI PENJELASAN DENGAN TERANG KEPADA MEREKA. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. dan Dia-lah Tuhan yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana.

Ketika Allah mengutus Musa, maka bahasa kitab yang diturunkan adalah bahasa kaum Musa, agar memahami dan dapat dijelaskan dengan terang

14:5. dan SESUNGGUHNYA KAMI MENGUTUS MUSA DENGAN MEMBAWA AYAT-AYAT KAMI, (dan Kami perintahkan kepadanya): "Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah". sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi Setiap orang penyabar dan banyak bersyukur.

Demikian juga berturut2 diturunkan kitab melalui nabi2, dan tentu bahasa ayat yang diturunkan adalah dengan bahasa kaumnya Isa yaitu kaum Israil bahasa Ibrani, ibadah2 dan doa ayat2 Allah diturunkan dalam bahasa Ibrani. Bukan bahasa Arab. Demikian juga ketika Musa  diturunkan Taurat.

61:6. dan (ingatlah) ketika Isa Ibnu Maryam berkata: "HAI BANI ISRAIL, SESUNGGUHNYA AKU ADALAH UTUSAN ALLAH KEPADAMU, MEMBENARKAN KITAB SEBELUMKU, YAITU TAURAT, DAN MEMBERI KABAR GEMBIRA DENGAN (datangnya) SEORANG RASUL YANG AKAN DATANG SESUDAHKU, YANG NAMANYA AHMAD (Muhammad)."Maka tatkala Rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata."

2:87. dan SESUNGGUHNYA KAMI TELAH MENDATANGKAN ALKITAB (Taurat) KEPADA MUSA, dan KAMI TELAH MENYUSULINYA SESUDAH ITU DENGAN RASUL-RASUL, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus. Apakah Setiap datang kepadamu seorang Rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; Maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?

7:157. (yaitu) orang-orang yang mengikut rasul, Nabi yang Ummi YANG  (namanya)MEREKA DAPATI TERTULIS DIDALAM TAURAT DAN INJIL yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma'ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya. memuliakannya, menolongnya dan MENGIKUTI CAHAYA YANG TERANG YANG DITURUNKAN KEPADANYA (Al Quran), MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG BERUNTUNG.

Dari sumber Injil  perjanjian lama  rencana Tuhan membangkitkan nabi seperti anda (Musa), seperti memiliki pengertian punya istri, orang kedua orang tua, punya anak, memiliki hubungan saudara dengan Musa, sedangkan Isa telahir tidak seperti Musa

Injil-Deuteronomy 18:18 AKU AKAN MEMBANGKITKAN BAGI MEREKA SEORANG NABI SEPERTI ANDA (Musa)  DARI ANTARA SAUDARA-SAUDARA MEREKA. AKU AKAN MENARUH FIRMANKU DALAM MULUTNYA, DAN IA AKAN MENGATAKAN KEPADA MEREKA SEGALA YANG KUPERINTAHKAN KEPADANYA.
(http://niv.scripturetext.com/deuteronomy/18.htm)

Nama Muhammad tersebut dalam kitab perjanjian lama Song of Solomons 5:16,  kata bahasa Ibrani transliterasi Hebrew  , namun diterjemahkan menjadi bukan nama Muhammad, Lihat baris ke 4 pada kolom  transliterasi link ini


26:193. DIA DIBAWA TURUN OLEH Ar-Ruh Al-Amin (Jibril),

Jibril membawa turun wahyu disampaikan ke dalam hati nabi, agar nabi menjadi salah seorang diantara orang-orang yang memberi peringatan, setelah nabi wafat tentu akan ada orang-orang lainnya yang akan memperingatkan umat dengan AlQuran, sehingga disebutkan nabi salah seorang yang memberi peringatan.

26:194. KE DALAM HATIMU (Muhammad) AGAR KAMU MENJADI SALAH SEORANG DIANTARA ORANG-ORANG YANG MEMBERI PERINGATAN

AlQuran diturunkan dalam bahasa Arab yang jelas

26:195. DENGAN BAHASA ARAB YANG JELAS

19:64. dan TIDAKLAH KAMI (Jibril) TURUN , KECUALI DENGAN PERINTAH TUHANMU. kepunyaan-Nya-lah apa-apa yang ada di hadapan kita, apa-apa yang ada di belakang kita dan apa-apa yang ada di antara keduanya, dan tidaklah Tuhanmu lupa.

Wahyu yang diturunkan dalam hati nabi, kemudian diucapkan sebagai ayat-ayat AlQuran wahyu dari Allah, bukan berarti semua ucapan nabi adalah wahyu, nabi hanya menyampaikan yang diwahyukan, yang diwahyukan adalah AlQuran.(16:102)

53:4. UCAPANNYA ITU TIADA LAIN HANYALAH WAHYU YANG DIWAHYUKAN (kepadanya).

53:5. YANG DIAJARKAN KEPADANYA OLEH (Jibril) YANG SANGAT KUAT.

53:6. YANG MEMPUNYAI AKAL YANG CERDAS; dan (Jibril itu) MENAMPAKKAN DIRI DENGAN RUPA YANG ASLI.

53:7. SEDANG DIA BERADA DI UFUK YANG TINGGI

53:8. KEMUDIAN DIA MENDEKAT, LALU BERTAMBAH DEKAT LAGI.

53:9. MAKA JADILAH DIA DEKAT  (pada Muhammad sejarak) DUA UJUNG BUSUR PANAH ATAU LEBIH DEKAT (lagi).

53:10. LALU DIA (Jibril) MENYAMPAIKAN KEPADA HAMBANYA (MUHAMMAD) APA YANG TELAH ALLAH WAHYUKAN



Allah Maha Mengetahui, Allah Maha Kuasa, Allah Maha Pencipta
segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (10:10)


---ooOOOOoo—


Tidak ada komentar:

Posting Komentar