26 Des 2012

Ucapan yg bermakna "Selamat" ketetapan Allah unt diucapkan kpd semua umat, kpd musuh dan orang jahil (tidak tahu) sekalipun

Berbagi hikmah ttg ucapan  salaam (selamat) didalam ayat2 AlQuran.

Jika meneliti ayat2 AlQuran, ucapan salaam (selamat)  juga diungkapkan sebagai ucapan penghormatan   kpd sesama manusia sekalipun kepada orang jahil dan musuh (Allah) diajarkan agar manusia mengucapkan salaam (selamat) sbg ucapan  penghormatan kpd sesama manusia ciptaaNya sekalipun mereka orang2 jahil dan musuhmu.

25:63 Dan hamba-hamba pemurah, orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan "salaam" (selamat).

28:55 Dan apabila mereka mendengar perkataan yang sia-sia, mereka berpaling dari (perkataan) itu dan mereka berkata: 'Bagi kami amal-amal kami dan bagimu amal-amalmu, salaamun alaykum" (selamat bagimu), kami tidak mencari kejahilan.


60:7 Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sifat kasih sayang adalah anugerah dari Allah ketika seseorang beriman dan beramal soleh

19:96 Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, kelak Allah menganugerahkan (sifat) kemurahan  kasih sayang

Ketetapan AlQuran kpd jiwanya (nafsihi) atas orang2 beriman kpd ayat2 Allah unt berkasih sayang adalah dengan  mengucapkan kpd mereka "salaamun alaykum" (selamat bagimu). Bagi yg bertaubat meninggalkan kejahatan krn jahil (tidak mengetahui) dan melakukan perbaikan Allah Maha Pengampun dab Maha Penyayang.

6:54 Apabila orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami itu datang kepadamu, maka katakanlah: "Salaamun alaykum" (selamat bagimu). Tuhanmu telah menetapkan atas jiwanya (nafsihi) kasih sayang, (yaitu) bahwasanya barang siapa yang berbuat kejahatan di antara kamu lantaran kejahilan, kemudian ia bertaubat setelah mengerjakannya dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang

3:159 Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

42:38 Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan shalat, dan urusan mereka (dengan) musyawarat antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka

Ayat 3:159 dan 42:38 menjelaskan urusan diantara manusia terkait dg urusan Tuhan agar dibicarakan dengan musyawarat (konsultasi) dan kepada seruan petunjuk Tuhan yg telah bulat dipahami untuk ditegakkan maka bertawakallah (tetap taat mengikuti petunjuk/seruannya). Sikap bermusyawarat dlm urusan seruan Tuhan dimaksudkan adalah tidak memaksakan dlm Din (ketetapan) Allah.

2:256 Tidak ada paksaan (tekanan) dalam agama (al Diini); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut (selain Al Diini) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Allah tidak melarang manusia berbuat baik dan adil

60:8 Allah tidak melarang kamu untuk berbuat ramah dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada melawanmu dalam agama (al Diini) dan tidak (pula) mengusir kamu dari rumahmu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

48:29 Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah teguh terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang diantara kedua pihak (diantara pihak orang beriman dan orang kafir, baynahum=diantara kedua pihak, lihat 45:17). Kamu lihat mereka ruku' dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud. Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti sebuah  benih yang dilahirkan, ditebarkan, kemudian diperkuat semakin besar berdiri diatas batangnya menyenangkan penanamnya. Menjengkelkan orang-orang kafir.
Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka ampunan dan pahala yang besar.

Ayat 48:29 menjelaskan bhw nabi Muhammad bersifat teguh (dlm iman dan amal) kpd kekafiran tetapi berkasih sayang kpd orang2 kafir (musuh Allah), ayat tsb sejalan dengan 3:159, 60:7-8. Sehingga mereka  tidak meninggalkan orang2 beriman, dan  bisa jadi atas kehendak Allah, dan kasih sayang dari orang2 beriman mereka orang kafir dibukakan pintu hatinya untuk bertaubat dan menjadi beriman menjadi benih baru shg tumbuh membesar menyenangkan hati penaburnya,

Mereka orang2 beriman menolong Allah, niscaya Dia menolongmu menguatkan kakimu (unt berdiri iman)

47:7 Hai orang-orang mukmin, jika kamu menolong Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan menguatkan kakimu (pendirian imanmu)

Dari ayat2 tsb dpt diambil pelajaran bahwa mengucapkan "selamat" kpd orang jahil tidak berarti membenarkan kejahilannya dan tidak berarti  mengikuti kejahilan mereka, tetapi mereka masing2 tetap kpd amal perbuatan mereka masing2. Ucapan salam (selamat) ditetapkan sbg ungkapan penghormatan diantara umat unt saling berkasih sayang.

Ucapan salam  (selamat) diucapkan  kepada orang2 yg masuk surga karena kesabarannya, malaikat mengucapkan "selamat bagimu karena kesabaranmu"

13:24 'Salaamun alaykum bima shabartum'. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.

Seperti Mereka yang masuk surga yaitu mereka selamat dan aman

15:46 "Masukilah ini (surga) dalam selamat (salaam),  aman"

Ucapan Selamat (salaam) sebagai ucapan penghormatan sbg ketetapan agar diantara manusia berkasih sayang, tidak saling dengki saling mengkafirkan dan memaksakan  kpd suatu ajaran.

16:90 Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji , kemungkaran  dan pemaksaan. Dia memberi peringatan  kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.

Tidak ada hak seseorang menilai menentukan orang lain dg panggilan kafir, sesat, bisa jadi orang lain tsb lebih baik.

49:11 Hai orang-orang yang beriman, janganlah mengolok kaum dengan kaum  lainnya, boleh jadi mereka lebih baik dari mereka. Dan janganlah  perempuan dengan perempuan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka menghina dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk sesudah iman (kafir) dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.

Kepada musuhpun mudah2an Allah menimbulkan kasih sayang.

60:7 Mudah-mudahan Allah menimbulkan kasih sayang (cinta) antaramu dengan orang-orang yang kamu musuhi di antara mereka. Dan Allah adalah Maha Kuasa. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Orang2 penerima pahala, tdk sedih dan tidak kawatir mereka bisa siapa saja  orang2 mukmin, orang2 yahudi, nasrani, shabiin yaitu siapa saja yg beriman dan beramal soleh ?

2:62 Sesungguhnya orang-orang mukmin, orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani dan orang-orang Shabiin, siapa saja diantara mereka yang benar-benar beriman kepada Allah, hari kemudian dan beramal saleh, mereka akan menerima pahala dari Tuhan mereka, tidak ada kekhawatiran kepada mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.

Ketika mereka mengatakan saya nasrani, tidak seorangpun berhak unt mengatakan mereka kafir, hanya Allah yg hak memberi petunjuk dan menetapkan seseorang kafir atau beriman.

Jika membaca ayat2 diatas Kepada orang2 yahudi, nasrani,  siapa saja yg beriman kpd Allah, hari akhir dan beramal soleh, mereka menerima pahala, dan kepada orang jahil sekalipun, mereka mengucapkan "selamat ", Sehingga jika memahami  ayat2 tsb mengucapkan selamat adalah ketetapan  yg seharusnya diucapkan unt ditujukan kpd siapa saja. Krn tdk seorangpun berhak menetapkan keselamatan seseorang,  hanya  Allah menetapkan keselamatan seseorang krn ketakwaannya.

Mereka yg mengucapkan selamat kpd orang jahil, kpd nasrani, yahudi tidak berarti mengikuti amal2 mereka. Amal dan iman adalah masing2 sesuai ketakwaan masing2 kpd Tuhannya

Selamat hari natal, selamat hari lebaran, selamat nasrani, selamat yahudi
...amalku.... amalmu...

Adakah yang mengetahui akan diselamatkankah mereka ketika masa hidupnya hingga diakhir hidupnya atau di hari kebangkitan /kiamat? Akan selamatkah saya ? Hanya Allah Maha Mengetahui, Maha Berkehendak. Ayat2 tsb mengajarkan  ucapan selamat kpd setiap umat kpd orang2 jahil dan musuh2 Allah sekalipun, sbg ucapan penghormatan berkasih sayang, hanya Allah yg dapat  menyelamatkan manusia, karena manusia bertakwa kpd Nya, krn manusia bertaubat krn manusia kembali mengikuti petunjukNya, manusia tidak hak menetapkan kekafiran seseorang dan bersikap dengki, berselisih, hendaklah urusan seruan Allah dimusyawarahkan (konsultasi) tidak ada  paksaan dan tetap teguh kpd iman dan amal masing2, dg tetap mengatakan "selamat bagimu"

58:22 Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara ataupun keluarga mereka. MEREKA ITULAH ORANG-ORANG YANG TELAH MENANAMKAN KEIMANAN DALAM HATI MEREKA dan MENGUATKAN DENGAN PERTOLONGAN YANG DATANG DARI PADANYA. Dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka, dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. Mereka itulah golongan Allah. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan Allah,  mereka beruntung.

19:63 Itulah surga yang akan Kami wariskan kepada hamba-hamba Kami yang selalu bertakwa.

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar