3 Agu 2014

Petunjuk perintah Puasa (Shaum/Shiyam) menurut kitab Quran, Injil, Mormon, dari sisi yang tidak berselisih

Mencari makna puasa/shaum/shiyam  dari paham murni 3 kitab dari sisi tidak berselisih paham diantara 3 kitab tsb: AlQuran, Injil, Mormon :)

Q2:183 wahai orang2 beriman ditetapkan atas kamu shiyam sebagaimana ditetapkan orang2 sebelum kamu agar kamu bertakwa.

Q2.2 Kitab ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa,

Dua ayat tersebut menjelaskan Shiyam ditetapkan agar diri bertakwa, sebagaimana orang2 terdahulu. Dan ini (AlQuran=Bacaan) petunjuk bagi orang bertakwa

Kemudian bagaimana shiyam  bisa menjadi diri bertakwa dg  petunjuk  perkataan Tuhan (bacaan/AlQuran) ?


Q2:184 beberapa hari yang tertentu, maka barang siapa diantara kamu sakit atau sedang dalam  perjalanan  maka hitunglah dari hari2 lain dan atas orang2 yang mereka berat mengerjakannya mengganti memberi makan yang miskin, maka barang siapa ia mengerjakan kebaikan maka ia lebih baik baginya dan kamu shiyam lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.

Mengerjakan kebaikan dg  memberi makan beberapa hari untuk mengganti shiyam  jika berhalangan  adalah kebaikan, tetapi Shiyam itu sendiri adalah  lebih baik jika kamu mengetahui makna sebenarnya shiyam.

Kenapa dikatakan disebutkan "jika kamu mengetahui " ?

Karena kebanyakan orang tidak mengetahui makna shiyam yg benar menurut makna tersembunyi dlm kitab

Q2:185  shahru (telah jelas)  ramadhan (kegelisahan)  ketika diturunkan didalamnya AlQuran petunjuk bagi manusia dan bukti nyata dari petunjuk dan pembeda maka barang siapa menyaksikan diantara kamu masyarakat kemudian  hendaklah ia shyiam didalamnya dan barangsiapa ia sakit atau dalam perjalanan maka hitunglah sejumlah hari2 tertentu lainnya. Menghendaki Allah kemudahan dan tidak menghendaki bagimu kesukaran, dan agar kamu memenuhi  periode mengagungkan Allah (memahami AlQuran) untuk Dia menunjuki kamu (keluar dari kegelisahan) sehingga kamu bersyukur

Syahru ramadhan, bukanlah kalender bulan ramadhan, karena syahru berarti telah jelas sedangkan ramadhan berarti kegelisahan/kepanasan/kepayahan. Shg syahru ramadhan bermakna kegelisahan yg telah jelas dirasakan, yaitu suasana yg terjadi ketika perkataan kebenaran dari Tuhan (AlQuran = bacaan) perkataan kebenaran (kitab Allah) diperdengarkan, terjadi pertentangan paham dalam hati yg menimbulkan kegelisahan  umum terjadi pada setiap diri,  ketika hal tersebut terjadi manusia diperintah unt shiyam/shaum/puasa, agar  kegelisahan tdk makin menjadi dan manusia makin menentang kpd datangnya kebenaran, bahkan para penyampai (nabi utusan) perkataan kebenaran Tuhan dimusuhi dan  dibunuh,   perintah shiyam menahan nafsu unt menghindari kegelisahan (nafsu amarah/emosi) hingga didapat ketenangan hingga dg suasana tenang tsb Quran (perkataan kebenaran Tuhan) dapat dipahami  dan menjadikan manusia  takwa.
Ketika kegelisahan  umum  terjadi, saat dimana kepahaman pd bacaan kebenaran dari Tuhan diturunkan/disampaikan. Unt memberi petunjuk,  Ketika ia sakit atau dalam perjalanan  agar tetap shiyam hingga jmlh hari tertentu hingga ia keluar dari kegelisahannya dan memahami petunjuk  Tuhan
Mereka yang shiyam memohon berdoa, bertanya mencari agar mendapat petunjuk karena  sesungguhnya Dia dekat

Q2:186 dan apabila bertanya kepadamu hamba-hambaKu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka memenuhi bagiKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu agar mereka mendapat petunjuk.

Ayat2 diatas menjelaskan kedekatan hubungan  antara shiyam/puasa dengan doa permohonan unt mendapat petunjuk kebenaran, dengan shiyam membuat diri mendapat petunjuk, dg petunjuk tsb manusia bertakwa. Shiyam ketika datang kegelisahan  diturunkan  AlQuran (ayat ayat kebenaran), shiyam lebih baik dari memberi makan orang miskin.  Dengan shiyam menjadi  lebih baik krn ia  mendapat petunjuk dan petunjuk itu menjadikannya semakin ia takwa, dibandingkan dg memberi makan/memikirkan kelaparan perut orang lain.

Makna tsb sejalan dengan pengertian puasa atau dlm  injil sumber greek kata perkata disebut  ṣō-wm (shaum)

Yesaya 58:5-12
Apabila kamu berpuasa, kamu menyiksa dirimu (menahan lapar); kamu menundukkan kepalamu seperti daun rumput. Kamu membentangkan kain karung dan menaburkan abu, dan berbaring di atasnya (berperilaku mensengsarakan diri). Itukah yang kamu sebut puasa? Sangkamu Aku senang dengan perbuatanmu itu?  Inilah puasa yang Kukehendaki: Lepaskanlah belenggu penindasan (lepaskan belenggu  ketidakpahaman diri/kegelapan) dan beban ketidakadilan (kegelisahan diri atas ketidak adilan) dan bebaskanlah diri yang tertindas. Bagilah makananmu dengan orang yang lapar, terimalah orang-orang gelandangan di rumahmu. Berilah pakaian kepada orang telanjang, dan jangan menolak saudaramu yang perlu ditolong.   Maka terang (kepahaman) akan menyingsing bagimu seperti fajar, dan luka-lukamu akan segera sembuh. Aku akan menyertaimu untuk menyelamatkan kamu. Kehadiran-Ku akan melindungi kamu dari segala penjuru. Apabila kamu berdoa, Aku akan mengabulkannya. Apabila kamu berseru kepada-Ku, Aku akan menjawab. Jangan lagi menindas sesamamu, hentikanlah permusuhan dan fitnah. Berilah makan kepada orang lapar dan tolonglah orang-orang yang tertindas. Kalau kamu berbuat begitu, maka kegelapan di sekitarmu akan menjadi seterang siang. Aku akan selalu membimbing kamu dan mengenyangkan kamu di tanah yang kering; Aku akan menjaga kamu supaya tetap sehat dan kuat. Kamu akan seperti taman yang cukup airnya, seperti mata air yang tak pernah menjadi kering. Kota yang sudah lama menjadi reruntuhan akan kamu bangun kembali di atas dasar yang lama. Kamu akan disebut ‘Bangsa yang membangun kembali tembok-tembok dan membetulkan rumah-rumah yang hancur.’ ”

3 Nefi 13 (Mormon)
16 Selain itu, bilamana kamu berpuasa janganlah seperti orang munafik, berair muka sedih, karena mereka mengusamkan mukanya agar mereka boleh tampak kepada orang sedang berpuasa. Sesungguhnya Aku berfirman kepadamu, mereka memperoleh pahala mereka.

17 Tetapi engkau, bilamana engkau berpuasa, urapilah kepalamu, dan basuhlah mukamu;

18 Agar engkau tidak tampak kepada orang sedang berpuasa, tetapi kepada Bapamu, yang berada secara rahasia; dan Bapamu yang melihat secara rahasia, akan memberimu pahala secara terbuka.

19 Janganlah menyimpan bagi dirimu harta di atas bumi, di mana ngengat dan karat merusak, dan pencuri membongkar dan mencuri;

20 Tetapi simpanlah bagi dirimu harta di dalam surga, di mana tidak juga ngengat tidak juga karat merusak, dan di mana pencuri tidak membongkar tidak juga mencuri.

21 Karena di mana hartamu berada, disana akanlah juga hatimu berada.

22  Terang tubuh adalah mata; jika, oleh karena itu, pandanganmu tunggal, seluruh tubuhmu akan penuh dengan terang.

23 Tetapi jika pandanganmu jahat, seluruh tubuhmu akan penuh dengan kegelapan. Jika, oleh karena itu, terang yang dalam dirimu menjadi kegelapan, betapa hebatnya kegelapan itu!

24 Tak seorang pun dapat melayani dua majikan; karena apakah dia akan membenci yang satu dan mengasihi yang lain, atau kalau tidak dia akan berpegang kepada yang seorang dan meremehkan yang lain. Kamu tidak dapat melayani Allah dan Mamon.

A&P 88 (Mormon)
76 Juga, Aku memberi kepadamu sebuah perintah agar kamu hendaknya melanjutkan dalam doa dan puasa sejak mulai waktu ini.

77 Dan Aku memberi kepadamu sebuah perintah agar kamu hendaknya saling mengajarkan ajaran kerajaan.

78 Mengajarlah kamu dengan tekun dan kasih karunia-Ku akan menyertaimu, agar kamu boleh diberi petunjuk dengan lebih sempurna dalam teori, dalam asas, dalam ajaran, dalam hukum Injil, dalam segala sesuatu yang berkaitan dengan kerajaan Allah, yang perlu bagimu untuk dimengerti;

79 Tentang apa yang baik di langit maupun di bumi, dan di bawah tanah; apa yang telah terjadi, apa yang terjadi, apa yang mesti terjadi sesaat lagi; apa yang ada di negeri sendiri, apa yang ada di negeri lain; peperangan dan kebingungan bangsa-bangsa, penghakiman yang ada di atas negeri; dan pengetahuan juga tentang negara-negara dan tentang kerajaan-kerajaan

80 Agar kamu boleh dipersiapkan dalam segala sesuatu ketika Aku akan mengutusmu lagi untuk mengembangkan pemanggilan yang kepadanya Aku telah memanggilmu, dan misi yang dengannya Aku telah memberi kewenangan kepadamu.

Ayat2 tsb dari Quran, Injil, Mormon,  memberi makna dari sisi yg tdk berselisih bhw makna puasa tdk berkaitan dg menahan makan minum, tetapi berkaitan dg proses memahami perintah Tuhan tunggal (satu) yg benar yg umumnya menimbulkan kegelisahan perbedaan paham dlm diri ketika berita kebenaran itu hadir/diberitakan/diturunkan/diwahyukan,  agar manusia mendapat petunjuk dan keluar dari gelap kpd terang hingga hidupnya terbimbing, atau dg kiasan membasuh muka,  mengurapi kepala yg berarti membersihkan arah hadap  pandangannya dan membasuh  pikirannya dg kepahaman ajaran kebenaran dari  Tuhan, sebagai harta kekayaan (kebenaran)  yg tersimpan di  surga, bukan harta kekayaan  dunia ( paham dari ajaran  bukan kebenaran yg akan ngengat dibumi), harta yg ada dihati itu harta yg akan tersimpan di surga.

Memahami AlQuran (paham murni dari Tuhan)  dengan shiyam itu dilakukan dengan khusyuk menenangkan diri dalam keheningan agar nafsu tenang, pemahaman2 yg berat  dapat dicerna/dimaknai/ dapat dimengerti, unt  mengeluarkan dari terbelenggu paham lama.

Ketika gelap belum paham , manusia lebih menyenangi paham yg sebelumnya telah hadir dlm dirinya. Manusia tsb sebenarnya mengkhianati shiyam yg  sebenarnya, Allah mengampuni atas ketidakpahaman, maka Allah perintahkan  shiyam secara benar ,  dengan AlQuran (petunjuk kebenaran Tuhan) agar jelas batas2 yg benar dan yang salah , jika telah memahami  AlQuran sebagai tempat sujud (tempat taat) maka jangan lagi dekati yg gelap, krn diri telah terang dengan petunjukNya.

Al-Baqarah Ayat 187
أحل dibolehkan
لكم bagi kalian
ليلة malam (gelapnya pemahaman)
الصيام Shiyam
الرفث campur
إلى kepada
نسائكم  wanita-wanita (kiasan kesenangan2 ) kalian
هن mereka
لباس   pakaian (kepahaman hati atas dasar kesenangan)
لكم bagi kalian
وأنتم dan kalian
لباس pakaian
لهن bagi mereka
علم telah mengetahui
الله Allah
أنكم bahwasanya kalian
كنتم Kalian adalah
تختانون punya kecenderungan tidak setia/berkhianati.
أنفسكم diri-diri kalian
فتاب maka Dia mengampuni
عليكم atasmu
وعفا dan Dia memaafkan
عنكم daripadamu
فالءن maka sekarang
بشروهن campurilah mereka
----------------------------------------------------
ayat tersebut  menjelaskan  dalam gelapnya menjalankan shiyam,  Tuhan memaafkan ketidak pahamannya ketika belum datang kepahaman yang benar
وابتغوا dan carilah olehmu
ما apa
كتب telah menetapkan
الله Allah
لكم untukmu
وكلوا dan makanlah
واشربوا dan minumlah
حتى sehingga
يتبين nyata/jelas
لكم bagimu
الخيط benang
الأبيض putih
من dari
الخيط benang
الأسود hitam
من dari
الفجرyang samar
====================
pada bagian ini menjelaskan bahwa shiyam  adalah proses memahami dg mencerna (makan minum)  apa2 yg Allah tetapkan hingga jelas mana yg benar dan mana yg tidak benar dari suatu yg samar/belum jelas
ثم kemudian
أتموا sempurnakanlah
الصيام shaum
إلى sampai
اليل malam.
-----------------------------------------------------
Penyempurnaan proses memahami ketetapan Allah harus dituntaskan sampai malam (setelah malam terbit terang, malam sebagai akhir ketidak pahaman menuju terang)
ولا sungguh janganlah
بشروهن kamu mencampuri mereka
وأنتم sedang kamu
عكفون bertekun /menetapkan diri pada yg telah jelas/ i'tikaf
في didalam
المسجد Tempat kepatuhan / Masjid
===========================
Ketika dalam proses memahami yg murni untuk ditaati  janganlah mencampur dg yg lain
تلك itulah
حدود batas-batas
الله Allah
----------------------------------------------------
itulah  batas2 yg boleh dan tidak boleh menurut batasan2 dari Tuhan 
فلا maka janganlah
تقربوها kamu mendekatinya
--------------------------------------------------
dng batas batas  yg telah dilarang jangan lagi didekati .
كذلك demikianlah
يبين menerangkan
الله Allah
ءايته ayat-ayatNya
للناس kepada manusia
لعلهم supaya mereka
يتقون bertakwa
Dengan memahami kata2 kiasan ayat2 tsb dapat dipahami bhw puasa/shiyam dg menahan makan minum bukan ketetapan dari Tuhan
Shiyam lebih baik jika kamu mengetahui, meskipun kamu sakit, shiyam lebih baik dari pada menggantinya dengan memberi makan orang miskin, karena dg Shiyam menjadikanmu bertakwa (beriman dan beramal soleh) atas diri, ayat ayat tersebut juga menjelaskan bhw memikirkan  makanan orang lain adalah baik, tetapi shiyam lebih baik jika kita memahami makna shiyam yg sebenarnya
Dikisahkan dalam Quran shiyamnya Maria (Maryam) ibunda yang mengandung Yesus
Maryam (Maria) memilih  pergi menjauh menghindar dari cemoohan atas tuduhan zinah  hingga ia melakukan shyiam mencari ketenangan atas akan datangnya kebenaran padanya, petunjuk dan pertolongan Tuhan, ia  pergi  mengasingkan diri , ia sendiri sebelumnya  telah berputus asa atas ketidak pahaman atas kejadian yang menimpanya, maka ia shiyam berusaha memahami makna kejadian ayat2 (tanda2) yang diturunkan kepada Maria, dg mengasingkan diri dan  tidak berkata2 kpd manusia yg mencemoohnya, atas kandungannya, sehingga   Tuhan sendiri menjelaskan kejadian Maria melalui Yesus. Dalam shiyamnya  Maria  tidak menahan makan dan minum, namun ia menahan diri   tidak berbicara Q19:22-34.

Quran surat Maryam 19:16-34 :
Dan ceritakanlah [kisah] Maryam di dalam Al Qur’an, yaitu ketika ia menjauhkan diri dari keluarganya ke suatu tempat di sebelah timur, (16) maka ia mengadakan tabir [sembunyi] dari mereka; lalu Kami mengutus roh  Kami yang nampak sebagai seorang lelaki  yang sempurna. (17) Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung daripadamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". (18) Ia berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang murni/suci". (19) Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku dan aku bukan seorang pezina!" (20) Ia berkata: "Demikianlah, Tuhanmu berfirman: ’Hal itu adalah mudah bagi-Ku; dan agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.’" (21) Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. (22) Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia  pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, dan aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan". (23) Maka Ia menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu. (24) Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu. (25) Maka makan, minum dan bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: ’Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusiapun pada hari ini.’" (26) Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya . Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. (27) Hai saudara perempuan Harun  ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat dan ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", (28) maka Maryam menunjuk kepada anaknya. Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam asuhan?" (29) Berkata ’Isa (Yesus): "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab dan Dia menjadikan aku seorang nabi (pemberita) (30) dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku [mendirikan] shalat (dirikan paham kebenaran ) dan [menunaikan] zakat (menunaikan dirikan paham  dengan murni/bersih tanpa tambahan manusia) selama aku hidup; (31) dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. (32) Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali" (3 waktu manusia). (33) Itulah ’Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya. (34)
Ayat2 tsb menjelaskan makna shiyam/shaum/puasa dlm kisah Maria/Mariyam sebagaimana Tuhan sendiri yg mengkisahkannya melalui kalimat wahyu AlQuran. Datangnya kebenaran dalam suatu bacaan (bacaan=Quran) yang terbaca juga bisa  diturunkan dalam suatu kejadian diri yang menimbulkan kegelisahan karena ketidak pahaman atas kehendak kejadian tsb. Perintah shiyam nya Mariam adalah dengan menahan diri unt tidak berbicara dan menghindarkan konflik yang dapat berakibat membahayakan dirinya karena tuduhan zina atas kandungannya dapat berakibat hukuman rajam/mati. Dg shiyam memahamkan kejadian dirinya dan Tuhan membimbingnya menyelamatkannya dan  menjelaskan kejadiannya  dengan kelahiran Yesus, dan melalui perkataan Yesus,  Tuhan menerangkan kpd diri Maria dan kepada orang2 atas apa yang terjadi pada Maria dan menerangkan  siapa diri Yesus.
Johanes 12
49 Sebab Aku berkata-kata bukan dari diriku sendiri, tetapi pather (Tuhan Allah) , yang mengutus Aku, ia memberi saya perintah, apa yang harus saya katakan, dan saya sampaikan
 
Ayat Mariyam dalam Quran  tsb juga menjelaskan kesejahteraan dilimpahkan ketika hidup, mati dan bangkit. Setiap Manusia dihari pertama dihidupan, hari kedua dimatikan, dihari ketiga dibangkitkan, juga berlaku bagi Yesus. Bukan bermakna hidup dihari  ke 3 menurut 3 hari kalender. Kesejahteraan Yesus melingkupi 3 waktunya  didunia dan di akhirat, Dia sejahtera dalam hidupnya, matinya didunia dan kebangkitannya di hari akhir.
Q7:25 Allah berfirman: "Di bumi itu kamu hidup dan di bumi itu kamu mati, dan dari bumi itu (pula) kamu akan dibangkitkan
Setiap manusia ketika gelap, jauh dari Tuhan akan merasakan kegelisahan  dan melakukan perjalanan mencari pertolonganNya.... maka shiyam dalam beberapa  hari adalah lebih baik hingga Dia menolong dan menunjukkan menyelesaikan persoalanmu, atas usahamu, dibandingkan kamu memberi makan orang miskin.
9:128 Sungguh telah datang kepada kalian satu utusan/rasul (utusan Perkataan Tuhan/Quran) dari diri kalian sendiri (ketika bacaan itu dibacakan), kekuatannya  untuk kesulitan kalian, memperdulikan  kalian, untuk yang beriman suka belas kasih.
Utusan dlm wujud perkataan Tuhan (Quran)  dari diri sendiri adalah dimaksudkan bahwa utusan bacaan Tuhan  itu apakah kita terima atau kita tolak menurut kepahaman hati adalah tergantung kepada kehendak diri sendiri. Ketika diri menerimanya maka utusan perkataan kebenaran itu hadir dalam diri kita.
Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar