11 Agu 2012

Apakah perlu ayat2 Allah ditafsir ?

 "Apakah perlu ayat2 Allah ditafsir ?"

2:242 demikianlah Allah MENERANGKAN kepadamu ayat-ayatNya supaya kamu MEMAHAMI

39:23 Allah telah menurunkan perkataan (hadits) yang paling baik (yaitu), Kitab (Al Quran) kiasan (samar/mutashabihan) ganda (bermakna ganda/dua), gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun.

Kiasan ganda : bisa menjadikan petunjuk bagi yg iman, dan bagi yg fasik akan menyesatkan

2:26 Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: 'Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?'. Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,

(Ayat2 mutasyaabihaat bermakna ganda)

3:7 Dia yang menurunkan kepadamu Al Kitab daripadanya ayat-ayat muhkamat (jelas maksudnya) itulah isi pokok Al Kitab dan yang lain mutasyabihat (mengandung pengertian ganda) maka adapun orang-orang yang dalam hati mereka condong pada kesesatan maka mereka mengikuti apa (ayat-ayat) mutasyabihat daripadanya untuk mengharapkan fitnah dan mengharapkan/mencari penjelasannya dan tidak mengetahui penjelasannya melainkan Allah dan orang-orang yang mendalam di dalam iilmu mereka berkata kami beriman kepadanya semuanya dari sisi Tuhan kami dan tidak mengambil pelajaran melainkan golongan orang-orang yang berpengetahuan 

Dari ayat2 tersebut diatas dipahami bahwa didalam ayat2 AlQuran terdapat ayat2 yang bersifat kiasan, untuk dapat memahami ayat2 yang berkiasan ganda diperlukan pendalaman sehingga seseorang  memahami dan beriman, iman dapat muncul jika kita memahami. Kita percaya bisa menjawab soal ujian karena kita memahami. Apakah yg dimaksud mendalam ilmunya yg memahami dan beriman ? Adalah mereka yg diberi petunjuk ayat2 mutasyabihat tersebut juga oleh Allah dari ayat2 yang lainnya, yang menjelaskan maksud dari ayat kiasan tersebut, jika seseorang mencari pemahamannya dari kitab2 lain maka ayat tersebut seolah benar menjelaskan orang tersebut padahal dia memahami ayat kiasan tersebut secara sesat dari luar petunjuk Allah.

Memahami ALQuran membacanya dengan qolbu yaitu dengan penglihatan, pendengaran dan rasa 7:179, 46:26, 22:46
Ketika kita memahami petir dg tulisannya saja maka akan terbaca huruf2 petir dan tidak bermakna , jika kita memahami petir dengan penglihatan maka petir itu suatu cahaya menyilaukan yg muncul sekejap dan berbentuk seperti tali pecut, jika memahami petir dengan pendengaran maka petir itu menggelegar, dan jika dipahami dengan rasa maka petir itu menghanguskan.

Setiap manusia dikaruniai qolbu, qolbu itu yg akan menjadi qizi baik yg akan menjadikan jiwa yg suci karena nafsunya/keinginannya menyuruh dan melarang sesuai pemahaman qolbu yg terbangun pemahaman AlQuran atau berisi racun bagi nafsu/keinginan diri (jiwa) yg akan membinasakannya. 29:45, Memahami dengan qolbu memberi makna bahwa tidak cukup memahami hanya dengan membaca, tetapi ketika dikatakan bukit, gunung, api, matahari, bulan, bumi, bintang,  hujan batu, maka kita harus memahaminya juga dengan melihat ayat2 yg dibumi dan dilangit. 45:2-6

Nafs/keinginan diri/jiwa itu yg nanti dihari kiamat diadili apakah jiwa itu mengotorinya  atau memurnikannya (zakat), dan tidak ada orang lain yg bertanggung jawab, dirinya sendiri yg mempertanggung jawabkan dg saksi qolbunya (pengilahatan, pendengaran dan rasa/kulit) 74:38, 39:41

Sehingga hendaklah ayat2 tsb secara terus menerus dipelajari berangsur2 mulai dari yang mudah (bukan dihafal arabnya, karena kitab tersebut kitab penerangan, petunjuk dan pelajaran. Mempelajarinya dengan ayat2 disusun dengan susunan2 sedemikian sehingga ayat2 tersebut membangun sebuah pengetahuan, 1 kata membentuk ayat, ayat2 membentuk surat2 sehingga merangkai suatu pengetahuan, pengetahuan tentang apakah iman, apakah sholat apakah benar, taat pahala, dosa, kafir, musyrik, surga, neraka, amal saleh dst. Seperti halnya membangun bangunan rumah, kata2 itu batanya, bata2 merangkai tembok, menjadi tembok ruang makan, ruang tidur, dan ruang2 tsb merangkai bangunan rumah yg utuh, bangunan kemudian diperjelas menjadi bangunan yg dilengkapi dengan jendela, pintu, tingkat satu tingkat dua dst, sehingga membentuk bangunan yg semakin besar dan semakin lengkap, semakin paham, semakin iman. Ketika kita membangun pengetahuan2 didalam qolbu, dan pengetahuan itu kita tuangkan kembali kedalam gambar maka kita dapat menggambarkannya sebagai peta pikiran (mindmap), contoh gambar mindmap suatu pengetahuan, sehingga kenapa seringkali didalam AlQuran disebutnya sebagai bangunan dalam qolbu 9:107-110, dan seringkali disebutkan sebagai kiasan bangunan masjid (tempat sujud) atau masjid haram (haram bagi kemusyrikan), bangunan Allah, sebagai bangunan ALQuran






Yang bisa membaca kembali peta pikiran tersebut hanya yang membuat/yg memiliki pengetahuan tsb dlm pikiran/qolbunya. sehingga kenapa dinyatakan didalam Quran setiap nafs memiliki dan mengikuti qiblatnya masing2, karena semua yg ditangkap dari luar dipahami dalam qolbu shg dg qolbu tsb jiwa dituntun unt berkeinginan. 2:148, dan umat diperintah unt palingkan kpd masjid haram, yaitu dimaksudkan kiblat dlm qolbu yg dibangun dg bangunan Alquran dilarang (haram) bagi kemusyrikan.2:149-150

Dalam proses belajar tidak perlu tergesa2 langsung ingin paham semua, tetapi memahami AlQuran adalah berproses dan seharusnya tanpa henti sehingga pemahaman AlQuran semakin lengkap, 25:32, 17:106 dari waktu ke waktu setiap hari, setiap minggu, setiap bulan dan bertahun2 selalu membangun dalam qolbu bangunan susunan2 pemahaman AlQuran. Perintah memahami AlQuran disetiap hari diwaktu2 tertentu itu sebenarnya yg dimaksud dirikan sholat 11:114, 24:36, 62:9 dirikan bangunan pemahaman AlQuran didalam Qolbu, sebagai qiblat kemana keinginan/jiwa/nafsu kita akan kita langkahkan untuk melakukan amal2 kebaikan yang mensucikan jiwanya. Burung bisa terbang karena tahu memuliakannya dan tahu sholatnya (tahu hukumNya) unt burung tsb bisa terbang tanpa jatuh, demikian juga semua yg dibumi dan dilangit planet2 berotasi dan beredar dalam garis edarnya memuliakanNya (menjalankan hukumNya/betasbih) dan mengetahui sholatnya.(hukumNya, hukum keseimbangan, kedamaian, bukan hukum kebinasaan) 24:41

Apakah ayat2 perlu ditafsir ? tafsir AlQuran hanya dapat ditafsir dg AlQuran itu sendiri,  AlQuran tidak dipahami dengan mencari penjelasannya dari kitab lain, yg disusun manusia sendiri tanpa menjelaskan sumber penafsir  yg hak yaitu ayat2 Allah itu sendiri atau dengan ditafsir dengan hawa nafsu, tetapi tetap dipahami atas petunjuk Tuhan melalui ayat2Nya yg ada dalam Kitab, ayat2 di bumi dan dilangit 45:2-6. AlQuran ditafsir dengan AlQuran itu sendiri, ditafsir dg menggunakan qolbu. Tidak diajarkan memahami arti sholat misalnya kemudian sholat dalam AlQuran tsb dijelaskan dengan hadis diluar AlQuran yg menetapkan sholat dg sekian rakaat, dg gerakan2 tertentu dan bacaan tertentu yg semua penjelasannya tdk ada di dalam Quran. Nabi terikat dengan perjanjian nabi 3:81, nabi hanya diberi Kitab (tulisan) dan Hikmah (pemahaman tulisan), nabi tdk membuat sendiri dg hawa nafsu, nabi takut durhaka jika membuat2 sendiri 10:15, dan Allah tidak mengambil seorangpun sebagai sekutuNya dalam mengambil keputusan (menentukan zakat, sholat, haji, dsb) 18:26, dan Kitab tsb digunakan sbg pedoman nabi dan ayat2 tsb nabi menyampaikan kpd umat, menyampaikan yg taat adalah tdk ada kewenangan unt menambah2 atau mengurangi yg disampaikan yaitu AlQuran.

7:33 Katakanlah: "Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji (mengikuti syaitan 24:21), baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, pemaksaan  tanpa hak  , mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan kewenangan  apapun  dan kamu mengatakan atas Allah apa yang tidak kamu ketahui".

Menafsir dengan menambah atau mengurangi dengan yang tidak diturunkan dari Allah (AlQuran) adalah  termasuk  perbuatan haram

salam
http://penerang.info

Tidak ada komentar:

Posting Komentar